TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Legislator DPR RI periode 2014-2019, Mukhtar Tompo kini berniat maju sebagai calon Bupati Jeneponto pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.
Baliho Mantan anggota DPRD Sulawesi Selatan ini kini sudah terpasang di titik strategis Kabupaten Jeneponto.
Selama menjadi anggota DPR RI, Mukhtar Tompo sudah beberapa kali meminta pemerintah pusat untuk meningkatkan daerahnya.
Pada tahun 2020, dia pun menginisiasi pengolahan energi terbarukan sebagai potensi Bioetanol dari pohon Nira Lontar.
Bioetanol adalah salah satu bahan dasar dalam Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca juga: Mukhtar Tompo Gelari KH Iskandar Tompo Sebagai Sosok Perjuang Tiga Dimensi di Sulsel
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI) sudah menyelesaikan studi kelayakan pengembangan Bioetanol dari nira lontar di Kabupaten Jeneponto.
Tim Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, menyimpulkan pohon lontar Jeneponto memenuhi syarat untuk jadi bahan baku bioetanol.
"Tim Kementerian ESDM menyatakan pohon lontar kita memenuhi syarat, jadi pohon Nira Lontar yang ratusan ribu jumlahnya itu ibarat emas yang terpendam di tanah kering," kata inisiator Bioetanol Jeneponto, Mukhtar Tompo ke Tribun, Kamis (2/9/2020) lalu.
Namun, Mukhtar Tompo mengakui program besarnya selama menjadi anggota DPR RI belum mengantarkan tanah kelahirannya menjadi daerah berkembang apalagi daerah Maju.
"Data BPS masih menempatkan Jeneponto sebagai daerah termiskin di sulsel, saya sangat terpukul. Ada hal yang sangat urgen yang perlu dibenahi, itulah yang melandasi saya untuk tampil maju sebagai Calon Bupati di Jeneponto," katanya.
Ia pun merinci perjuangannya PLTB, PLTS, Blok Migas Karaeng.
"PLTB riil, PLTS riil, Blok Karaeng sedang proses namun perlu keseriusan pemerintah daerah. Hal tersebut juga disampaikan Gubernur sulsel saat hari jadi Jeneponto 1 Mei lalu," katanya.
Pada April 2022, Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mengungkap bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Jeneponto masih menjadi yang tertinggi. Secara total, tingkat kemiskinan di Jeneponto mencapai 14,28 persen.
Angka tersebut menambah panjang rekor Jeneponto sebagai daerah termiskin di Sulsel. Dalam beberapa tahun terakhir, Jeneponto selalu tercatat sebagai daerah termiskin di Sulsel, termasuk di tahun 2021 lalu yang mencapai 14,58 persen.
"Kalau kita range menurut kabupaten kota di Sulsel, yang tertinggi di Jeneponto 18,28 persen sedangkan yang terendah di Kotaa Makassar, 4,42 persen" kata Suntono, selaku Kepala BPS Sulsel.
Mukhtar Tompo menyampaikan untuk dukungan parpol bakal mengalir.
"InsyaAllah akan mengalir saja karena sistem dan tahapan pemilu kali ini sangat unik. Saya menilai tak ada satupun parpol yang akan gegabah menentukan calon usungannya di Pilkada sebelum melihat tingkat penerimaan masyarakat terhadap figur calonnya," katanya.(*)