"Muliakan orangtua, hormati orangtua. Mengapa saya bisa menjadi salah satu terbaik di kampus peradaban ini, itu semua berkat orangtua," jelas Muja.
"Kemudian berusaha yang maksimal lalu setelahnya kembalikan kepada Allah SWT," sambungnya.
Melalui prinsipnya dalam memuliakan orangtua, maka tentunya segala doa dari ibu maupun ayah mengalir untuk kesuksesannya.
Mendengar saat di nasihati, melaksanakan ketika diarahkan orangtua, kemudian menjauhi segala hal yang dilarang menjadi tonggak dalam memuliakan ajaran islam dan orangtua.
Berbagai tantangan juga menghampiri Muja dalam berkuliah.
Salah satunya ialah, ia sempat merasa dipojokkan oleh kawannya
Namun, itu menjadi pelecut semangat dalam menunjukkan prestasinya
"Tantangan jelas sempat saya dipojokkan dengan Teman-teman, istilahnya cerita belakang. tapi saya gunakan itu sebagai motivasi. Itu menjadi bahan bakar semangat saya untuk menunjukkan prestasi," jelasnya.
Selama kuliah, Muja merupakan seorang aktif dalam berorganisasi.
Beberapa organisasi menjadi tempatnya dalam belajar bersosialisasi dengan khalayak umum
"Alhamdulillah, saya aktif di dua lembaga, yakni organisasi daerah Soppeng dan himpunan mahasiswa jurusan," Ujar Pria kelahiran tahun 2000 ini.
"Saya juga aktif di Lembaga Dakwah Al-Misyriah, sebagai salah satu dai," sambungnya.
Melalui lembaga dakwah Al-Misyriah, Muja sering mengisi ceramah di masjid-masjid kota Makassar.
Selama ramadan 1443 kemarin, ia aktif menjadi dai.
Sang ibu Hj Andi Nurhaena menceritakan anaknya merupakan sosok penyabar.