Khong Guan

Selama Ini Jadi Tanda Tanya, Terungkap Alasan Tak Ada Ayah pada Gambar Kaleng Biskuit Khong Guan

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar di kaleng biskuit Khong Guan hanya menampilkan gambar seorang ibu dan dua anaknya yang menuangkan minuman dan memakan biskuit, terungkap alasan ke mana sang ayah.

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah alasan kenapa tak ada ayah pada gambar kaleng biskuit Khong Guan.

Pernahkah Anda memperhatikan dengan jelas gambar pada kaleng biskuit Khong Guan?

Sekilas mungkin tak ada masalah, namun jika Anda jeli Anda tak akan menemukan gambar seorang ayah.

Ya, gambar di kaleng biskuit Khong Guan hanya menampilkan gambar seorang ibu dan dua anaknya yang menuangkan minuman dan memakan biskuit.

Baca juga: Jelang Hari Bumi 2022 Viral Tren Hapus Email Demi Kurangi Pemanasan Global, Simak Faktanya

Baca juga: Ada dengan Jakarta? Proyek Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW Pindah dari Ancol ke Depok

Banyak kemudian yang bertanya-tanya ke mana sosok sang ayah dalam gambar tersebut?

Lama jadi tanda tanya, berikut ini penjelasan terkait sejaran dan alasan kenapa tak ada ayah dalam gambar kaleng Khong Guan.

Pelukis gambar kaleng Khong Guan

Pelukis dari gambar keluarga yang sedang makan biskuit pada kaleng Khong Guan itu bernama Bernardus Prasodjo.

Kesaksian tersebut diungkapkan oleh anaknya Andreas Prasaja melalui postingan di akun Twitternya @prasadja.

"Ini ayah saya pelukis gambar keluarga pada kaleng biskuit Khong Guan dgn karya lainnya: logo syrup Marjan," tulis Andreas pada akun Twitter-nya, pada Jumat (16/6/2017).

Pada foto itu, Bernardus tampak memegang sebotol sirup di sebuah pasar swalayan.

Kenapa tidak ada gambar "ayah"

Bernandus Prasodjo mengatakan bahwa ia tidak tahu persis alasan tidak adanya sosok ayah di dalam gambar kaleng biskuit Khong Guan tersebut.

Ia berteori jika tidak adanya sosk ayah pada gambar tersebut karena pihak produsen ingin mempengaruhi ibu rumah tangga agar membeli biskuit Khong Guan.

Karena ibu rumah tangga adalah faktor penting dari terbelinya produk tersebut, karena yang berbelanja adalah ibu-ibu bukan sosok ayah atau suaminya.

Pelukis dari gambar keluarga yang sedang makan biskuit pada kaleng Khong Guan, Bernardus Prasodjo. (Twitter @prasadja)

"Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ," kata Bernardus, Selasa (30/5/2017).

"Karena yang belanja ibunya kok," tambahnya.

Bernandus menuturkan dalam proses pembuatan gambar tersebut awalnya ia membuat sketsa gambar sesuai dengan pesanan.

Gambar tersebut dibuat sekitar pada tahun 1970-an, waktu dipesan oleh sebuah perusahaan separasi film.

"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," ungkapnya.

Tidak banyak perubahan yang dengan gambar contoh yang disodorkan padanya waktu pertama kali menerima tawaran tersebut.

"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," jelasnya.

Sejarah Khong Guan

Dikutip dari Kompas.com (22/5/2021), Khong Guan merupakan produk populer di Indonesia yang berasal dari Singapura.

Khong Guan didirikan oleh kakak beradik imigran asal Fujian, China, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.

Awalnya, mereka berdua menetap di Singapura dengan berkerja di sebuah pabrik biskuit lokal untuk menafkahi keluarganya.

Saat Jepang menginvasi Singapura, kakak beradik tersebut berlindung dengan pergi ke Perak, Malaysia dan di sana mereka mulai membuat biskuit dengan tangan untuk dijual.

Baca juga: Raja Terpelit Sepanjang Sejarah, Isap Puntung Rokok dan Pakai 1 Topi Selama 35 Tahun, Ending Tragis

Baca juga: Siapa Khalifah Pertama Bani Umayyah? Simak Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Keruntuhan

Ternyata biskuit yang dijual cukup laku, tetapi di saat yang sama mereka terkendala pasokan tepung dan gula.

Minimnya pasokan tepung dan gula membuat Chew Choo Keng dan Chew Choo Han beralih menjual garam dan sabun.

Setelah Jepang tidak lagi menguasai Singapura, keduanya kembali ke Singapura dan memulai usaha biskuit lagi.

Kisah kesuksesan Khong Guan

Secara kebetulan biskut Khong Guan mengalami kesuksesan diawali dengan Chew Choo Han yang menemukan beberapa mesin pembuat biskuit tua dan rusak akibat perang.

Mesin tersebut diketahui berasal dari sisa pabrik tua tempat mereka dulu bekerja yang dijual oleh pemiliknya.

Dengan mesin semi-otomatis tersebut Chew Choo Han kemudian memproduksi kue biskuit.

Mesin tersebut terbilang sederhana, karena penggeraknya menggunakan rantai sepeada untuk memindahkan biskuit pada sisterm konveyor.

Hal ini membuat kapasitas produksi dan penjualan biskuit meningkat pesat.

Kemudian pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited diresmikan di Singapura Selanjutnya, Khong Guan melakukan ekspansi bisnis dengan membangun pabrik-pabrik di sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia.

Pada awal 1980-an, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di China.

Di Indonesia, produk Khong Guan antara lain Malkist rasa abon, Malkist Crackers, Khong Guan Saltcheese Combo, dan yang paling terkenal adalah Khong Guan Red Assorted Biscuits.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

 

Berita Terkini