TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Pemberian SK definitif pelaksana tugas (Plt) kepala sekolah di Kabupaten Pinrang dilakukan secara bertahap.
Pemerintah Kabupaten Pinrang memastikan pengangkatan penjabat kepala sekolah adalah figur-figur yang telah memenuhi persyaratan.
Diketahui, Plt kepala sekolah harus melalui berbagai tahapan sebelum didefinitifkan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pinrang, Andi Budaya Hamid, mengatakan 80 kepala sekolah telah didefenitifkan belum lama ini, telah melalui proses yang dipersyaratkan.
Dari 80 kepala sekolah yang telah didefinitifkan, 28 diantaranya tingkat menengah pertama dan 52 orang kasek tingkat sekolah dasar.
Dari informasi dihimpun Tribun, masih ada dua Plt kepala sekolah belum definitif karena belum memenuhi persyaratan.
"Pengangkatan puluhan kepala sekolah yakni SD dan SMP dilakukan di waktu berbeda. Kita pastikan pengangkatan kepala sekolah ini sudah sesuai proses dan melalui verifikasi," kata Budaya, Jumat (29/4/2022).
Menurut Budaya dalam seleksi kepala sekolah, pihaknya membentuk tim independen.
Dengan melibatkan lintas bidang lingkup Pemkab Pinrang.
Selain berasal dari pihaknya, kata dia, juga menyertakan bagian pengawasan, dan bidang terkait.
"Jika sebelumnya pengangkatan kepala sekolah hanya dilakukan satu pihak yakni Penilaian Potensi Kepemimpinan (PPK), dengan komitmen agar pengangkatan kepala sekolah betul-betul memenuhi syarat, maka kami bentuk tim khusus," jelasnya.
Sebelumnya beredar isu, jika pengangkatan kepala sekolah yang dijadikan ajang bisnis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Oknum tersebut menarik pungutan liar (pungli) dengan angka beragam.
Pungli tersebut mulai dari Rp40 juta hingga Rp50 juta per orang yang hendak mengajukan diri sebagai kepala sekolah.
Dengan proses perekrutan yang melibatkan tim lintas bidang, Budaya yakin pihaknya memastikan proses pengangkatan kepala sekolah sudah sesuai ketentuan yang ada.
Yakni tanpa adanya pungli yang membebani calon kepala sekolah.
"Dengan adanya tim khusus ini, kami pastikan tidak ada (pungli) seperti itu. Kalaupun ada, itu hanya spekulan oknum yang mengatasnamakan dan hendak mencari keuntungan," imbuhnya. (*)
Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani.