Inilah Alasan Sebenarnya Kader PDIP Ramai-ramai Protes hingga Minta Luhut Mundur, Rakus dan Serakah

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PDIP Masinton Pasaribu mendesak Luhut Panjaitan mundur dari seluruh jabatan di pemerintahan.

"Kenapa bukan Menko tersebut yang menjelaskan kepada publik dan massa aksi yang melakukan penolakan perpanjangan 3 periode masa jabatan presiden."

"Bahwa gagasan diatas bukan berasal dari Presiden Jokowi, melainkan dari dirinya sendiri sebagai menko yang sebenarnya tidak memiliki kewenangan di bidang politik," kata Masinton.

Bercermin pada hal itu, menurut Anggota Komisi XI DPR RI ini, Menko tersebut seharusnya secara kesatria mundur dari seluruh jabatannya.

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan disemprot PDIP terlalu ikut campur terkait Pemilu 2024, sementara itu Wiranto menegaskan kepada perwakilan BEM Nusantara tak ada jabatan Jokowi 3 periode. (Kolase Kompas.com) (Kompas.com)

Apalagi ketika Presiden Jokowi sudah secara kesatria mengambil alih tanggung jawab dan meluruskan tindakan keblinger dan kesemena-menaan bawahannya.

"Harusnya menko tersebut secara kesatria mundur dari seluruh jabatannya. Apalagi telah menyebarkan big data “hoax” kepada masyarakat Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim big data yang berisi suara 110 juta pengguna media sosial ingin pemilu 2024 ditunda.

Luhut mengklaim data itu benar ada, namun tidak ingin membukanya ke publik.

Lebih jauh Masinton Pasaribu mengatakan aksi demonstarasi massa mahasiswa harus dimaknai sebagai kritik dan perlawanan anak muda terhadap elit tua yang rakus jabatan dan serakah ingin menguasai sumber daya kekayaan alam Indonesia.

Bahkan Masinton menjelaskan, oknum elite di Kabinet itu secara terang-terangan berupaya membajak konstitusi dan menenggelamkan demokrasi demi mencapai tujuan keserakahannya.

Aktivis 1998 ini menegaskan esensi dari perjuangan gerakan reformasi dan demokrasi tahun 1998 lalu adalah pembatasan kekuasaan.

Tanpa adanya pembatasan kekuasaan secara demokratis akan melahirkan kesemena-menaan (tiran), berwatak rakus dan serakah (oligarki kapitalis).

"Mengutip dari Mahatma Gandhi, ”Bumi menyediakan hal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak untuk orang-orang yang serakah !”

"Panjang umur Pemuda Indonesia melawan keserakahan elit tua rakus pembajak konstitusi !" pungkasnya dikutip dari Tribunnews.com.

Politis PDIP Sumut Dukung Aksi Mahasiswa, Minta Menteri Dipecat

Di Medan, Sumatera Utara, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting  dari PDIP menemui ratusan mahasiswa yang menggelar aksi di depan gedung DPRD Sumut, jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Rabu (13/4/2022).

Halaman
1234

Berita Terkini