TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan meminta mahasiswa untuk belajar berdemonstrasi.
Hal ini disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan saat didesak mahasiswa Universitas Indonesia (UI) untuk membuka big data terkait penundaan Pemilu 2024 di Balai Sidang UI, Depok, Selasa (12/4/2022).
"Saya punya hak juga untuk tidak mengshare sama kalian. Tidak ada masalah, kenapa harus ribut. Kamu harus belajar berdemonstrasi ke depannya," ujar Luhut.
Mendengar pernyataan Luhut, mahasiswa tetap bersikeras agar Luhut bisa membuka big data soal 110 juta warganet yang ingin Pemilu 2024 ditunda.
Alasannya, Luhut adalah pejabat publik yang harus mempertanggung jawabkan big data yang menginginkan penundaan pemilu.
Luhut juga memastikan jika pemilu akan tetap digelar pada 14 Februari 2024.
Para mahasiswa menilai Jika Luhut bersikap otoriter karena tetap ngotot tak akan membuka big data.
"Kami minta dibuka!" teriak salah satu mahasiswa.
Meski didesak untuk membuka big data, Luhut juga tetap pada pendiriannya.
"Kamu enggak berhak juga nuntut saya, karena saya juga punya hak untuk tidak memberi tahu," kata Luhut.
"Otoriter nih," teriak mahasiswa. "Kalau otoriter, saya enggak samperin kamu," jawab Luhut.
Sebelumnya diberitakan, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar aksi protes di Balai Sidang UI.
Sejumlah peserta aksi tampak membawa poster bergambar Luhut beserta tulisan yang berisi tuntutan-tuntutan.
Selain itu, mereka juga mengibarkan bendera kuning sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia.
"Kami sebagai mahasiswa UI hari ini melaksanakan aksi simbolik dengan membawa bendera kuning, poster, serta banner yang bertuliskan turut berdukacita atas wafatnya demokrasi di UI dan Indonesia," ujar Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo dalam orasinya, Selasa.
Para mahasiswa UI itu menolak wacana penundaan pemilu dan masa jabatan presiden tiga periode.
Selain itu, mereka juga menuntut revisi statuta UI.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Didesak Mahasiswa UI Buka "Big Data" Penundaan Pemilu, Luhut: Kamu Enggak Berhak Tuntut Saya