Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Himpunan Mahasiswa Sastra Prancis (Himpra) Universitas Hasanuddin (Unhas) memanfaatkan waktu ngabuburit dengan kegiatan intelektual.
Di seri pertama ini, Himpra Unhas berdiskusi terkait Perguruan Tinggi di Kampus Unhas, Jumat (8/4/2022) sore
Dimulai pukul 16.30 Wita, anggota Himpra telah mendiskusikan tentang "Kampus, Pencetak Tenaga Kerja atau Lembaga Pencerdas Bangsa"
Berbagai argumen muncul dari setiap peserta diskusi.
Keresahan akan sistem pendidikan yang dirasakan disampaikan dalam forum tersebut.
"Kampus memang pada dasarnya memiliki tugas untuk mencetak generasi dan mencerdaskan bangsa," ujar Nelson Edduar.
"Namun, keresahan bersama bagaimana sistem pendidikan menuntut setiap mahasiswa fokus pada pengembangan prestasi pribadi. Sehingga seperti disiapkan jadi tenaga kerja saja. Kita seakan lupa fungsi pengabdian masyarakan," lanjutnya.
Dirinya menganggap kondisi tersebut menyampingkan satu Tri Dharma Pendidikan yakni pengabdian masyarakat.
Sebab, menurutnya mahasiswa difokuskan hanya untuk meraih prestasi saja.
Baginya, perlu ada keseimbangan antara pengembangan pribadi dan aksi di kelompok masyarakat
Diskusi ini berjalan menarik dengan saling mengeluarkan argumen.
Ada mahasiswa menyampaikan keresahannya, ada pula yang sepakat
"Kalo saya melihat bahwa pada tahapan mahasiswa maka memang fokus pengembangan ada pada prestasi dan ilmu pribadi. Sehingga, mahasiswa itu mempunyai bekal untuk turun ke masyarakat," ujar Fiky, peserta lainnya.
Diskusi ini diakhiri dengan sesi buka puasa bersama oleh seluruh peserta.
Ketua Himpra Unhas, Tomi Imam menyampaikan bahwa ngabuburit merupakan waktu yang pas untuk saling bertukar pikiran.
Sembari menunggu buka puasa, para anggota bisa memanfaatkan waktu melalui kegiatan positif.
"Ini bentuk kegiatan positif yang kami jalankan. Daripada hanya duduk-duduk dengan pacar. Mending kita berdiskusi, bisa menambah wawasan," Ujar Tomi kepada Tribun-Timur.com.