TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah menyampaikan reposisi alat kelengkapan dewan (AKD) akan dilakukan dalam waktu dekat.
Ullah, sapaan, mengatakan, reposisi AKD dilakukan mengingat periode anggota DPRD sudah melalui 2,5 tahun. Untuk itu reposisi AKD segera dilakukan.
"Semua komisi akan di-roling. Contoh Partai Demokrat memimpin komisi A, nanti kita bicarakan, Demokrat pindah komisi apa," kata Ullah kepada wartawan di Gedung DPRD Sulsel Rabu (6/4/2022).
Ullah mengatakan pimpinan komisi diganti dalam waktu dekat ini.
Menurutnya, reposisi AKD diharapkan supaya tidak ada satu fraksi jadi pimpinan komisi terlalu lama.
Baginya fraksi lain harus diberi kesempatan agar ada proses belajar.
"Rolling itu supaya jangan ada satu fraksi jadi pimpinan komisi terlalu lama, kita beri komisi lain supaya belajar. Jadi itu maunya semua fraksi tapi belum kita putuskan," kata Ullah.
Ullah mencontohkan, tim kerja badan anggaran yang diketuai perwakilan fraksi PDIP Rudy Pieter Goni dan Golkar Fahruddin Rangga pada awal periode ini.
Ia menyebut posisi fraksi PDIP sebagai ketua tim kerja banggar bisa saja bergeser dalam kesepakatan semua fraksi.
Baca juga: SK Formatur Terbit, Dua Pekan Nimatullah Susun Pengurus Demokrat Sulsel
Begitupun Ketua Komisi D yang jadi jatah Fraksi Golkar.
"Bisa saja nanti fraksi Golkar dapat pimpinan komisi A. Nantinya tergantung fraksi masing-masing," kata Ullah.
Pimpinan DPRD Sulsel mengupayakan menggelar rapat pimpinan membahas AKD pekan ini. Rapat pimpinan juga melibatkan pimpinan fraksi masing-masing.
"Setelah selesai rapat pimpinan dan fraksi, maka pekan depannya kita umumkan. Supaya bisa cepat selesai, kita harap sudah ada pimpinan AKD baru pada saat pembahasan APBD perubahan dan KUA PPS," katanya.
Dalam 2,5 tahun periode ini, fraksi Demkrat mempercayakan Selle KS Dalle menjabat Ketua Komisi A, dan Fadriaty menjabat Wakil Ketua Komisi D.
Berdasarkan isu yang berkembang, Komisi A yang dulunya dipimpin oleh fraksi Partai Demokrat akan berpindah ke Golkar.
Komisi B yang dulunya Dipimpin F Nasdem berpindah ke Fraksi Demokrat. Kemudian Komisi C yang dulunya dipimpin F PKS berpindah ke F Gerindra.
Komisi D yang dulunya dipimpin F Golkar berpindah Ke F PKS. Komisi E yang dulunya dipimpin F Gerindra dikabarkan berpindah Ke Komisi C. (*)