Covid 19

Diumumkan Luhut, Inikah 'Misi Rahasia' Pemerintah di Balik Tes Antigen - PCR Dihapus? Dikritik Ahli

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi PCR swab test untuk mendeteksi virus corona atau Covid-19.

"Seiring dengan perbaikan situasi yang semakin hari semakin baik, maka sejumlah kabupaten/kota yang berstatus Level 2 kembali meningkat cukup signifikan," ujar Luhut Pandjaitan.

"Aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke Level 2 karena kasus konfirmasi harian turun," ujarnya.

Luhut Pandjaitan melanjutkan, detail perubahan level daerah pelaksana PPKM akan dijelaskan secara lebih rinci dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) yang terbit pada Senin ini.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut Pandjaitan juga mengungkapkan kondisi kasus kematian di DKI, Bali dan Banten mengalami penurunan.

Dia pun memprediksi angka kasus kematian di ketiga provinsi akan semakin menurun dalam waktu dekat.

Sebelumnya, PPKM Jabodetabek dan Surabaya Raya berada di level 3.

Saat itu, kasus Covid-19 di dua wilayah itu mengalami peningkatan relatif signifikan.

Kritik pemerintah

Menanggapi kebijakan tersebut, Ahli Epidemiologi Indonesia dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan vaksinasi tidak dapat menggantikan fungsi testing Covid-19.

“Dunia sudah memiliki vaksin (Covid-19), tapi itu tidak berarti kita berhenti dalam upaya untuk melihat di mana virus itu berada sehingga kita dapat beradaptasi dengan cepat jika dan ketika varian atau gelombang baru merebak,” jelasnya pada Kompas.com, Senin (7/3/2022).

Menurut Dicky, testing Covid-19 penting tetap dilakukan untuk melihat kondisi penyebaran virus corona.

“Tes ibarat mata kita terhadap virus. Tanpa tes yang memadai kita tidak dapat melihat di mana virus atau ke mana arahnya,” tutur dia.

Jika pemerintah kekeh menerapkan kebijakan untuk menghilangkan hasil tes antigen dan PCR, Dicky meminta agar testing dilakukan dengan pola berbeda.

“Strategi tes di wilayah dengan cakupan vaksinasi yang makin membaik akan lebih bersifat target oriented (surveilans). Tes harus dapat diakses dengan cepat, mudah dan murah,” papar dia.

Ilustrasi tes PCR swab di sebuah klinik di Kota Makassar, Sulsel. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD DIWAN)

Dicky juga berharap pemerintah tidak terburu-buru menerapkan kebijakan penghapusan PCR dan antigen untuk pelaku perjalanan.

Halaman
1234

Berita Terkini