"Seorang dokter gigi profesional memiliki tanggung jawab yang besar dalam memberikan perawatan yang berkualitas, berbasis bukti, dan berorientasi pada pasien. Terwujudnya hal ini berbanding lurus dengan kualitas pendidikan di area klinis yang semestinya tetap mengikuti perkembangan teori kesehatan," jelas Prof Ruslin.
Profil Prof Muhammad Ruslin
Prof Muhammad Ruslin merupakan dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial kini menjabat sebagai dekan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas).
Ia menyelesaikan pendidikan S1 Program Profesi Dokter Gigi FKG Unhas dan lulus tahun 2000.
Kemudian s2 Program Magister Kesehatan Program Studi Ilmu Kedokteran Dasar Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, lulus tahun 2009.
Dilanjutkan Spesialis (Sp-1), Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan
Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung, lulus tahun 2009.
Ditetapkan sebagai konsultan (Sp-2) di Surabaya pada 5 Juni 2017 dan menyelesaikan S3, di Ph D Program at Department Oral and Maxillofacial Surgery/Oral Pathology, VU University Medical Center/Academic Center for Dentistry Amsterdam (ACTA), Amsterdam, The Netherlands.
Masa kecil Prof Muhammad Ruslin
Semasa kecil pria kelahiran Pangkajene, 2 Juli 1973 ini pernah bercita-cita menjadi seorang perwira TNI.
Impian tersebut lantaran Ruslin lahir dari keluarga militer.
“Ayah saya seorang prajurit TNI,” katanya saat ditemui Tribun Timur di FKG Unhas, Senin (28/10/2019).
Ruslin mengaku pernah mendaftar Akademi Militer (Akmil).
“Pernah saya tes sekali tapi tidak lolos, di situlah saya berfikir mungkin nasib saya bukan menjadi seorang TNI,” jelasnya.
Setelah gagal di Akmil, Ruslin memutuskan mendaftar kuliah dan tes di dua jurusan.
“Saya tes di dua pilihan jurusan kedokteran umum dan kedokteran gigi dan lolosnya di FKG,” ujarnya.