TRIBUN-TIMUR.COM- Sulawesi Selatan dilanda cuaca buruk.
Selama dua hari ini, Minggu (20/2/2022) hingga Senin (21/2/2022), sebagian Cuaca Ekstrem di Sulsel melanda.
Dari Kabupaten Jeneponto, air meluap hingga ke jalan raya di Desa Bonto Tangnga, Kecamatan Tamalatea.
Lokasi ini berada sebelum masuk pusat kota Jeneponto dari arah Kota Makassar.
Air meluap pun membuat kendaraan harus berhati-hari.
Sehingga, menyebabkan macet panjang.
Tak hanya itu, rumah warga di desa ini juga ikut terendam banjir.
Baca juga: Tiga Titik Jalan Poros di Jeneponto Terendam Banjir
Selain itu, Sungai Sapanang Jeneponto juga ikut meluap.
Air Sungai Jeneberang Mulai Naik
Dari Kabupaten Gowa, Tribun juga memantau permukaan Sungai Jeneberang.
Saat ini, air permukaan ikut naik siang tadi.
Sungai Jeneberang adalah sungai yang terletak di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Sungai Jeneberang memiliki panjang antara 75-80 Km mengalir dari timur ke barat dari Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompobattang menuju ke Selat Makassar.
Baca juga: Desa Bonto Tallasa Diguyur Hujan Selama 2 Hari, 1000 Rumah Terendam Banjir
Banjir Barru
Dusun Lapasu, Desa Balusu, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Sulsel ikut tergenang pasca hujan deras.
Air pun masuk ke rumah warga.
Tinggi air di atas tumit orang dewasa.
Banjir Maros
Hujan yang mengguyur Kabupaten Maros selama dua hari ini membuat Desa Bonto Tallasa Kecamatan Simbang, Maros tergenang air.
Bahkan, air pun meluap ke jalanan.
Baca juga: Breaking News: 8 Kecamatan Terendam Banjir di Maros
Sehingga, kendaraan pun harus hati-hati melintas.
Informasi yang diterima Tribun, kota Maros juga ikut tergenang air.
Bencana hidrometeorologi atau banjir berpotensi besar terjadi hari ini, Senin (21/2/2022).
Itu disebabkan karena hujan akan terjadi sepajang hari dengan intensitas sedang hingga lebat.
Penjelasan BMKG
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha mengatakan cuaca ekstrem mulai terjadi pada Minggu (20/2/2022) kemarin.
Dimulai pada siang hari dengan curah hujan 150 mm.
"Hujan sedang hingga lebat terjadi dari kemarin, maka akan berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi jika hujan turun sepanjang hari," ucap Rizky Yudha kepada Tribun Timur.
Peringatan cuaca esktrem telah dirilis sebelumnya oleh BMKG, kondisi ini diprediksi terjadi hingga 23 Februari.
Selain hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi juga diperkirakan terjadi.
Untuk cuaca hari ini, pada pagi hari terjadi hujan ringan di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.
Kecuali hujan sedang hingga lebat di wilayah Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar
"Siang atau sore hari begitu, pada umumnya hujan sedang hingga lebat di wilayah Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Selayar," jelasnya.
Kemudian malam hari, akan berawan dan berpotensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Bone, Soppeng, Sinjai, Jeneponto, Bantaeng, Selayar.
"Terakhir dini hari di wilayah yang disebutkan di atas akan mengalami hujan ringan," tuturnya.
Suhu udara hari ini berada di kisaran 21- 30 °C, kelembapan udara 70 - 95 persen.
Untuk kecepatan angin Barat Daya – Barat Laut 10 - 40 km/jam.
Sementara untuk moderate sea (Gel. 1.25-2.5 m) terjadi di perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Perairan Sabalana.
Teluk Bone bagian utara, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian utara, Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores bagian timur.
Gelombang tinggi diperkirakan 2,5 sampai 4,0 meter terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan barat Selayar, dan Perairan timur Selayar. (*)
Baca juga: Tiga Titik Jalan Poros di Jeneponto Terendam Banjir