"Antum tidak menyuruh...," jawab saksi Z.
"Tidak menyuruh. Baik cukup, cukup, cukup, cukup, " kata Munarman memotong pernyataan saksi Z.
"Tidak, harus dijelaskan juga," kata saksi Z.
"Oh tidak bisa! Saya cuma tanya fakta ada nggak saya menyuruh?" kata Munarman dengan nada tinggi.
"Nggak boleh. Ana ndak lanjut jawaban antum kalau antum ndak mau mendengarkan penjelasan saya!" kata saksi Z dengan suara yang tak kalah tinggi.
"Ya silakan saja, Kalau tidak mau jawab ya terserah. Ini saya yang terdakwa, bukan Saudara," kata Munarman dengan nada tinggi
"Saya juga ini sudah tersangka atas pekerjaan antum. Kita sama-sama ditahanlah," balas saksi Z dengan nada tinggi.
"Terserah saja," kata Munarman.
Perdebatan pun tak terelakkan.
Saksi Z lantas meminta Munarman bersikap jantan.
Hal ini membuat Munarman makin meradang.
"Eh antum gentle!" balas saksi.
"Eh antum apa antum apa, apa!" jawab Munarman ngegas.
"Antum Gentle-lah, saudara saya sudah meninggal akibat pemahaman Saudara!" kata saksi Z.
"Ya terserah, karena pemahaman Saudara yang salah, bukan salah saya!" balas Munarman.