Ramai Sebut Karir Pangkostrad Mayjen Maruli Moncer Gegara Jadi Menantu Luhut, Sosok Ini Ungkap Fakta

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase: Mayjen TNI Maruli Simanjuntak (saat menjabat Komandan Paspampres) ketika ditemui di Lapangan hitam Mako Paspampres Jl Tanah Abang 2 No 06 Jakarta Pusat, Selasa 14 Mei 2019 silam (Tribunnews.com/ Theresia Felisiani) dan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan pers saat Coffee Morning di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa 25 Februari 2020.(Humas Kemenko Maritim dan Investasi).

Usai mengemban amanat sebagai Komandan Paspampres (2018-2020), Maruli mendapat tugas teritori sebagai Pangdam Udayana, berkedudukan di Bali.

Ketika dilantik menjadi Pangdam Udayana November 2020, sejumlah media memilih angle yang sama dalam pemberitaannya, yakni: “Pangdam termuda”.

Setahun lebih ia mengomandani wilayah Bali, NTT, dan NTB.

Itu artinya, ketika dipromosi ke jabatan baru sebagai Pangkostrad, bisa jadi ia adalah Pangkostrad termuda sepanjang sejarah TNI.

Jika bukan jabatannya, setidaknya jenderal bintang tiga (letnan jenderal) termuda di angkatannya.

Karier yang moncer, terkadang diikuti pameo “semakin tinggi pohon, semakin kencang angin bertiup”.

Salah satu “tiupan angin kencang” yang menerpa Maruli adalah statusnya sebagai anak-menantu Menko Perekonomian dan Maritim, Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.

(Sebagian) orang pun lantas mengaitkan kecemerlangan karier Maruli dengan statusnya sebagai menantu Luhut.

Tentu tidak adil, tidak fair, jika mengaitkan karier seseorang dengan “takdir” Tuhan.

Itu jika kita sepakati bahwa jodoh adalah takdir (ketentuan) Tuhan.

Bahwa ia menjadi anak-menantu Luhut, adalah takdir yang tak bisa dielakkan oleh manusia.

Mayjen TNI Maruli Simanjuntak(saat menjabat Pangdam IX/Udayana) dan istri Paulina Luhut BP. (Youtube TNI AD)

Mungkin sedikit yang tahu, bahwa Paulina Panjaitan, yang kemudian menjadi Nyonya Maruli, mengenal Maruli Simanjuntak justru bukan sebagai seorang prajurit (TNI), melainkan sebagai atlet judo.

Benar. Kisah mereka terajut saat SEA Games ke-18 tahun 1995 di Jakarta.

Paulina sebagai liaison officer, sedangkan Maruli sebagai atlet judo.

Atlet yang berlatar belakang militer.

Halaman
1234

Berita Terkini