Tribun Kesehatan

Intip Yuk Pentingnya Uji Klinik Pada Produk Herbal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

produk herbal.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Tribuners ! Ternyata pemanfaatan obat herbal sebagai obat alternatif atau obat komplementer masih jadi primadona khususnya bagi masyarakat Indonesia.

Secara umum ada dua proses pengolahan obat herbal, yaitu pengolahan tradisional dan modern.

Pengolahan tradisional dimulai melalui proses pembuatan sederhana dengan ditumbuk, digiling, dan direbus.

Kemudian hasil olahan langsung dikemas dan digunakan, pembuktian khasiat dan keamanannya berdasarkan pengetahuan tradisional atau turun temurun.

Sementara, pengolahan modern melalui prosedur  lebih ilmiah.

Cara memahami tempat kerja obat, sehingga dapat dipahami interaksi obat dengan reseptornya.

Penemuan dengan cara ini biasanya dapat menjelaskan bagaimana mekanisme efek terapi dan efek samping dari obat tersebut.

Sebenarnya kedua cara pengolahan tersebut memerlukan metode pembuktian yang dapat dipercaya dan memiliki nilai secara ilmiah.

Metode yang sudah disepakati dan telah ditetapkan dengan peraturan dari BPOM saat ini adalah metode uji klinik.

Uji klinik adalah suatu usaha untuk memastikan efektivitas, keamanan dan gambaran efek samping yang sering timbul pada manusia akibat pemberian suatu obat.

Seperti halnya Nutrafor CHOL suplemen herbal diproduksi PT Novell Pharmaceutical Laboratories dengan proses pengolahan modern dan sudah melalui uji klinik tahap tiga oleh PT Clinisindo Laboratories.

Salah satu tim investigator PT Clinisindo Laboratories Budi Prasaja mengatakan, tujuan dari penelitian ini untuk memverifikasi kemanjuran dan keamanan kombinasi dalam Nutrafor CHOL yang mengandung ragi beras merah (Red Yeast Rice), guggulipid dan chromium picolinate.

"Ini sebagai suplemen herbal guna menjaga kadar kolesterol pada subjek dengan riwayat dislipidemia dalam rangkaian pengobatan dan diet yang sehat," ucapnya.

Kata Budi, sebanyak delapan puluh subjek mengikuti penelitian ini, secara acak ditugaskan untuk menjalani delapan minggu pengobatan setelah menyelesaikan empat minggu periode run-in.

"Selama masa pengobatan, setiap subjek menerima Nutrafor CHOL atau plasebo, dua kapsul setelah makan di sore hari dan dua kapsul setelah makan di malam hari selama 8 minggu," katanya. 

Halaman
123

Berita Terkini