Dalam kondisi batin yang disesaki masalah, mendorongnya untuk bertamu, bahkan berhari-hari, di kediaman Anregurutta KH Sanusi Baco Lc.
Dengan penuh kesabaran, kadang didampingi istri, beliau menjamu tamu tersebut. Tidak jarang ia dianggap sebagai saudaranya sendiri karena keakraban yang mulai terjalin.
Demikian pula yang dirasakan ibu tersebut yang perlahan-lahan merasakan kedamaian dan kesejukan hati Anregurutta.
Hari-hari tanpa jemu, ia bertemu sang kiai di kediamannya. Bagaimana Anregurutta menghadapinya dan mengurai permasalahannya?
Setiap hari tamunya itu disuguhi nasehat melalui kisah demi kisah yang sasarannya untuk wanita tersebut secara tidak langsung.
Pada awal-awalnya kedatangannya, ia selalu tampak murung. Wajah menggantung kesedihan yang dalam.
Namun seiring waktu, ia datang dan pulang dari kediaman beliau dengan wajah ceria dan selalu tersenyum. Semua tamunya pulang dengan tersenyum.
Keteladanan KH Sanusi Baco tercermin dari satunya kata dan perbuatan.
Sikap amanah dalam menjalankan tugas tercermin dari tanggung jawabnya. Kini beliau telah wafat.
Sepertinya tepat apa yang diucapkan Pak Jusuf Kalla saat melepas Anregurutta ke peristirahatan terakhirnya, Ahad 16 Mei 2021, bahwa tugas beliau adalah berdakwah dan itu ditunaikannya hingga akhir hayat.
Beliau pergi dengan senyumannya yang khas, seakan berkata, “Tugasku Sudah Selesai!”(*)