Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar bersama Dinas Sosial berhasil menjaring 405 anak jalanan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) tahun 2021.
Plt Kepala Satpol PP Makassar Iqbal Asnan mengatakan, anjal gepeng tersebut tersebar di 15 kecamatan.
Program ini kata dia berjalan sekira dua bulan lebih, sejak 21 September lalu.
Razia anjal terus dimassifkan melalui program 'Zero Anjal Gepeng'.
"Sudah dua bulan lebih kita turun dan menjaring 405 orang, tertinggi pada 29 Oktober 2021 sebanyak 33 orang yang terjaring razia," ucap Iqbal Asnan, Rabu (29/12/2021).
Kendati begitu, meski program zero anjal gepeng ini masih terus berjalan, namun masih ada orang yang nekat melancarkan aksinya.
Misalnya menyasar tempat-tempat publik, seperti kafe atau warkop.
Mereka secara terang-terangan mendatangi para pengunjung kafe/warkop, lalu mengemis dengan modus menjual tisu ataupun sekadar meminta.
Plt Kepala Dinas Sosial Makassar, Muhyiddin tak menampik memang masih ada sejumlah ruas jalan yang kini kembali dijadikan lokasi strategis bagi anjal gepeng.
Makannya ia akan tetap melakukan pemantauan menjelang akhir tahun ini.
Apalagi biasanya pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) kerap dijadikan momentum bagi anjal gepeng untuk mengais rupiah.
Bahkan banyak juga yang datang dari daerah-daerah tetangga Kota Makassar.
“Sampai akhir tahun ini kita akan tetap awasi dan tim tetap jalan. Banyak yang sudah kita razia itu. Intinya kita jalan terus,” tandasnya.
Muhyiddin mengaku, progres penjaringan anjal dan gepeng menurun.
Terbukti di beberapa titik jalan masih ada beberapa anjal gepeng yang beroperasi.
Karena itu, ia berusaha mencari formula baru dengan melakukan razia saat malam hari.
Sejauh ini, razia dilakukan hanya pada jam-jam tertentu mulai pagi hingga sore hari.
Titik-titik yang dianggap menjamur anjal gepengnya yakni di Jl Haji Bau, Jl Sudirman hingga Jl Ratulangi.
"Kalau progres menurun, tapi kita mulai razia malam, saya kikis di Hj Bau, sepanjang jl Sudirman sampai Ratulangi, banyak yang terjaring anak-anak," bebernya.
Selain razia anjal gepeng, pihaknya juga aktif melakukan razia pekerja seks komersial (PSK).
Apalagi menjelang tahun baru, pihaknya aktif turun ke lapangan untuk mencegah tindakan tak senonoh tersebut.(Tribun-Timur.com)