TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar menggodok perda atlet.
Menurut Danny, para atlet dan pelatih perlu mendapat perhatian besar.
Seharusnya, atlet menjadi sebuah profesi, sejajar dengan dokter dan ASN, paling tidak mereka mendapat tunjangan agar perjuangan para atlet terbayarkan.
"Atlet diharapkan jadi kebanggan, tapi tidak diakui sebagai profesi, maka negara wajib memberi tunjangan," ucap Danny Pomanto, Kamis (23/12/2021).
Hal tersebut disampaikan Danny Pomanto dalam Dialog Akhir Tahun bertajuk Desain Pengembangan Olahraga Makassar yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar.
Kata Danny, pihaknya sudah dua kali mengajukan usulan perda ini ke DPRD.
Teknisnya, nanti akan diatur oleh Badan Pembentukan Peraturan Perda (Bapemperda) DPRD dengan melibatkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar.
Danny menyampaikan, atlet dan pelatih harus didukung oleh sarana prasarana yang memadai.
Pihaknya akan mewujudkan hal tersebut tahun depan.
Apalagi, tahun 2022 mendatang Pemkot Makassar akan membangun Gedung Olahraga (GOR) multifungsi.
Danny bahkan memperlihatkan desain sementara GOR yang akan dibangun di Untia tersebut.
Danny menyampaikan, selain sebagai pusat olahraga, ia mengonsep GOR ini agar bisa multifungsi.
Yakni menjadi wadah penampungan masyarakat yang mengalami bencana, baik bencana alam maupun non alam seperti pandemi Covid-19.
Tempat olahraga ini bisa dijadikan rumah sakit darurat untuk mengevakuasi masyarakat yang terdampak musibah.
"Kalau ada pandemi lagi kita sudah siapkan. Tempat spektatornya itu sama dengan lebarnya tempat tidur jadi kalau ada bencana besar orang bisa mengungsi disitu ribuan orang bisa diungsikan disitu," jelasnya.