Banjir di Makassar

Banjir Kepung Makassar, Advokat Muda ini Harap Pemkot Buat Sistem Drainase Baru

Editor: Muhammad Fadhly Ali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPC Himpunan Advokat Muda Indonesia Makassar, Amiruddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hujan mengguyur dengan intensitas tinggi, ditambah durasi lama menyebabkan sejumlah sungai di Sulawesi Selatan (Sulsel) meluap.

Tak ayal, sejumlah daerah dilaporkan terdampak banjir sejak Senin (6/12/2021) hingga Selasa (7/12/2021).

Tak terkecuali di Kota Makassar.

Baca juga: 3.600 Warga Makassar Mengungsi Akibat Banjir

Baca juga: VIDEO: Warga Makassar Diminta Waspada Banjir

Baca juga: Foto-foto Makassar Banjir, Lalu Lintas Macet dan Jalanan Seperti Sungai di Tamalanrea - Panakkukang

Foto aerial, Selasa (7/11/2021), menunjukkan kawasan pemukiman di Jalan Toa Daeng 3, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) dikepung banjir. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Informasi dari BPBD Makassar, Dari 15 Kecamatan yang ada di kota Makassar, 6 Kecamatan sudah terdampak banjir.

Keenam Kecamatan tersebut yakni Manggala, Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Tamalanrea, Rappocini dan Kecamatan Tamalate.

di Kecamatan Tamalanrea ada 162 jiwa yang terdampak, dengan 3 titik pengungsian.

Lalu Kecamatan Biringkanaya ada 1.508 jiwa terdampak, dengan 11 titik pengungsian.

Kemudian, Kecamatan Panakkukang ada 163 jiwa terdampak dengan 6 titik pengungsian.

Juga di Kecamatan Manggala ada 1.214 jiwa terdampak, dengan 6 lokasi pengungsian.

Begitu juga di Kecamatan Rappocini, ada 102 jiwa yang terdampak, dengan 6 lokasi pengungsian.

Terakhir di Kecamatan Tamalate ada 57 jiwa yang terdampak, dengan 2 lokasi pengungsian.

Baca juga: Foto-foto dari Udara Banjir Kepung Rumah Warga di Jl Toa Daeng 3 Makassar

Baca juga: BREAKING NEWS: Makassar Banjir, Ratusan Warga Manggala Diungsikan

Banjir yang melanda enam kecamatan di Kota Makassar juga dirasakan Ketua Himpunan Advokat Muda (HAMI) Makassar, Amiruddin.

Menurutnya, permasalahan banjir di Kota Makassar sangat kompleks.

Tidak sekadar karena adanya pendangkalan anak sungai dan terjadi sumbatan saja.

"Pemerintah Kota Makassar perlu membuat saluran air atau drainase baru yang dapat mendukung hilirisasi air dari hulu ke hilir," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini