TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Formula E 2022.
Penunjukan Bendahara Umum Partai Nasdem itu disampaikan langsung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Senin (29/11/2021).
Selain Ahmad Sahroni, ada nama Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo yang juga Ketua Umum IMI ( Ikatan Motor Indonesia ) ditunjuk sebagai Dewan Pengarah pergelaran Jakarta E-Prix 2022 itu.
Penunjukan Ahmad Shahroni untuk mengurusi event balapan level internasional itu pun menunai polemik, terlebih dari kalangan politisi.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP, Gilbert Simanjuntak mengatakan, penunjukan Ahmad Sahroni kental unsur politik.
Menurut Gilbert Simanjuntak, sejak ditetapkan sebagai ketua pelaksana, Ahmad Sahroni tidak memberikan pernyataan teknis layaknya seorang profesional.
Begitu juga dengan IMI yang tidak mengeluarkan pernyataan teknis lainnya.
"Pernyataan yang keluar semua adalah bermuatan politis mulai dari meningkatkan ekonomi, akan menaikkan citra Jakarta dan Indonesia dan pernyataan lainnya," ujar Gilbert Simanjuntak, Rabu (1/12/2021).
Kritikan tak hanya datang dari PDIP, tapi juga dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
Sekjen DPP PSI, Dea Tunggaesti meminta Ahmad Sahroni mundur.
Ahmad Sahroni dinilai membahayakan posisi Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi karena membawa-bawa nama Jokowi, sementara masih banyak persoalan yang membelit penyelenggaraan Formula E.
“Kalau saya jadi Bang Surya Paloh, saya akan minta Mas Sahroni sebagai Bendahara Umum Partai Nasdem dan Anggota DPR RI untuk mundur dari jabatan ketua pelaksana Formula E. Meskipun Mas Sahroni menjadi ketua pelaksana Formula E sebagai Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), hal itu tidak dapat dipisahkan dari jabatannya di Nasdem. Formula E sedang diselidiki KPK. Eh, panitia malah minta bertemu Presiden Jokowi. Hal itu tidak layak dilakukan, baik secara politis dan etis. Langkah-langkah Mas Sahroni membahayakan Pak Jokowi,” ujar Dea Tunggaesti, Selasa (30/11/2021).
Saran ini disampaikan oleh pihak PSI, kata Dea Tunggaesti, sebagai bentuk keprihatinan sebagai sesama anggota koalisi pemerintahan Jokowi.
Balasan Partai Nasdem
Menanggapi adanya sorotan dari sesama partai pendukung pemerintah, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menyesalkan adanya desakan mundur kepada Ahmad Sahroni sebagai Ketua Pelaksana Formula E.