FISIP Unhas

WD III FISIP Unhas Dr Hasrullah MA Ingin Mahasiswa Unhas Ambil Bagian di Global Leadership

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua mahasiswa Unhas, yakni Reski Erik Sandi, mahasiswa Jurusan Ilmu Politik FISIP dan Indah Diantiara, mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP, saat menjadi panelis dalam webinar, Sabtu (27/11/2021). Webinar ini diselenggarakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) pada Universitas Pembangunan Nasional atau UPN Veteran Yogyakarta.

Dekan FISIP UPN Veteran Yogyakarta, Dr Machya Astuti Dewi MSi mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai wujud komitmen lembaga dalam menginternalisasikan nilai-nilai bela negara.

"Makna kegiatan hari ini penting mengingat ancaman di bidang tradisional, seperti terorisme, narkoba, pandemi, dan lain-lain. Kita berharap peran pemuda untuk menghadapi berbagai persoalan yang mengancam kita," kata dia.

Mahasiswa FISIP Unhas panelis

Dua mahasiswa FISIP Unhas, yakni Reski Erik Sandi, mahasiswa Jurusan Ilmu Politik FISIP dan Indah Diantiara, mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP, turut menyampaikan materi sebagai panelis.

Dalam presentasinya yang disaksikan Wakil Dekan III FISIP Unhas, Dr Hasrullah MA, keduanya menjelaskan bagaimana momentum global leadership Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022.

Turut menjadi penekan bahwa tugas Indonesia bukan hanya untuk mempertahankan global leadership ini, tapi juga dapat mencetak generasi muda untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang dapat memperkuat dan mendefinisikan global leadership sesuai dengan kebutuhan zaman dan mengutamakan kepentingan kolektif. 

Baca juga: Panelis Webinar Nasional, Mahasiswa FISIP Unhas Bicara Pentingnya Kepemimpinan Global bagi Indonesia

Peran kepemudaan dalam konflik sosial yang berdampak langsung ketahanan negara merupakan konsep yang diakui oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Resolution 2250 sehingga hal ini bukanlah hal yang isolated dan justru merupakan bagian dari misi komunitas internasional dalam saling menjaga stabilitas.

Perwakilan dari FISIP Unhas pun menekankan bagaimana peran pemuda ini bisa dimanifestasi melalui aksi sehari-hari yang berada dalam tiga peran utama, yaitu agent of change, social control agent, dan iron stock.

Tiga peran ini bisa kita lihat di lingkungan kampus maupun lingkungan sosial.

Selain itu, untuk lebih konkretnya mahasiswa juga bisa menjadi pengajar lintas generasi, berjejaring antarsesama pembawa perubahan, dan juga terlibat secara langsung dalam proses kebijakan publik seputar isu-isu yang memiliki dampak yang dianggap penting.

Materi-materi yang dibawakan mahasiswa panelis  lainnya juga sama pentingnya, mengenai bagaimana pemuda bisa menjadi pejuang SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, peran pemuda dalam mencapai ketahanan pangan melalui pemberdayaan blue economy dan juga bagaimana peran pemuda dalam memperjuangkan penyamarataan pembangunan di daerah timur Indonesia, terutama Papua demi memperkuat kohesi sosial dan nasional.

Hasrullah: Siapkan 2 hal

Menanggapi presentasi dua mahasiswa FISIP Unhas, Dr Hasrullah MA mengatakan, global leadership menjadi tantangan bagi generasi muda pada saat ini, khususnya dari kalangan mahasiswa.

Guna mewujudkannya, mahasiswa harus menyiapkan bekal dengan 2 hal.

"Pertama, jangan hanya memiliki kemampuan akademik, tapi juga harus memiliki kemampuan leadership dan penguasaan bahasa asing. Tak bisa bersaing secara global tanpa menguasai bahasa asing," kata Dr Hasrullah MA, Ahad atau Minggu (28/11/2021).

Lebih lanjut, kata dia, "Kedua, mahasiswa jangan hanya bisa memimpin di organisasi level fakultas. Harus memiliki jaringan global. Networking sangat penting."

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unhas ini menantang mahasiswa FISIP Unhas mampu berperan dalam global leadership.(kompas.com/tribun-timur.com)

Berita Terkini