Literasi Ulama

Digitalisasi Dakwah Ulama

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dekan FDK UIN, Dr.Firdaus Muhammad.

Oleh: Firdaus Muhammad

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan Pengurus MUI Sulsel

Di sela-sela acara pelantikan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Ahad 31 Oktober 2021 lalu, oleh Pengurus MUI Pusat.

Ketua Umum MUI Sulsel, Anregurutta (AGH) Prof Dr KH Najamuddin Abduh Shafa MA melaunching MUI Sulsel Channel diiringi gemuruh aplaus para hadirin.

Channel tersebut dimodifikasi untuk menyiarkan setiap kegiatan MUI baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga pusat.

Media ini diharapkan menjadi wadah publikasi sekaligus washilah antara ulama, umara dan umat.

Pengelola melengkapi MUI Sulsel Channel dengan channel TV, podcast dan website.

Selain itu, bagian penting adalah segera dilengkapi digitalisasi dakwah para ulama kharismatik Sulsel, terutama yang telah wafat.

Sejumlah ceramah ulama yang berhasil didokumentasikan baik visual maupun sebatas rekaman suara.

Rekaman suara AGH Muh Yunus Maratan sebagian berhasil digitalisasi oleh pihak Radio Suara As’adiyah (RSA) Sengkang dan diupload di youtube.

Namun dalam kunjungan penulis beberapa waktu lalu di studio RSA tersebut, masih ditemukan sejumlah kaset yang tersimpan rapih.

Kaset-kaset rekaman pengajian AGH Muh Yunus Maratan tersebut butuh perhatian sebab pihak RSA Sengkang mengaku kesulitan alat untuk memvisualisasikan keseluruhan kaset tersebut.

Sementara itu, dalam kunjungan penulis di Radio Suara Mesra Parepare menemukan ratusan kaset rekaman pengajian AGH Abduh Pabbajah yang tersimpan rapih dan belum tersentuh.

Pihak Radio Mesra berhasil memvisualisasi sebagian kaset tersebut. Namun baru beberapa edisi yang berhasil diselamatkan.

Jumlah kaset rekaman AGH Abduh Pabbajah sangat banyak baik yang tersimpan di studio Radio Mesra maupun disimpan keluarga.

AGH Muh Yunus Maratan dan AGH Abduh Pabbajah keduanya merupakan ulama sadar media.

Murid AGH Muh As’ad itu masing-masing mendirikan radio untuk pengembangan dakwahnya.

AGH Muh Yunus Maratan mendirikan Radio Suara As’adiyah di Sengkang yang mengudara hingga kini.

Setiap ke daerah, beliau selalu membawa radio lalu memperdengarkan pada jamaah untuk menyimak pengajian langsung dari Masjid Raya Sengkang, ceramah, dan siaran waktu shalat.

Hal yang sama dilakukan AGH Abduh Pabbajah juga mendirikan Radio Suara Mesra yang diambil dari nama Mesjid Raya.

Beliau juga selalu merekam sendiri ceramahnya lalu diberi judul dan tanggal, tersimpan rapih. Hasil rekaman beliau masih sering disiarkan di radio tersebut hingga kini.

Selain kedua ulama tersebut yang berhasil merekam pengajian dan ceramahnya sendiri atau direkam pihak radio.

Sejumlah ulama lain terekam dan dipublikasi diantaranya AGH Muin Yusuf, AGH Sanusi Baco, AGH Muh Harisah AS.

Dalam upaya merawat dokumentasi tersebut. MUI Sulsel menyiapkan digitalisasi dakwah ulama melalui MUI Sulsel Channel.

Masyarakat dapat menyimak website.muisulsel.com.(*)

Berita Terkini