Menurut Hanafing, untuk merotasi pemain harus dilihat kondisi fisiknya. Utamanya hasil VO2 max.
Jika hasil VO2 max pemain mencapai 60, maka waktu dua sampai tiga hari recovery sudah cukup.
Dikhawatirkan adalah pemain VO2 maxnya di bawah 60. Pasti pemain tersebut tidak bisa bermain maksimal selama 2x45 menit dengan tempo permainan cepat.
"Kalau VO2 max di bawah 60 jadi masalah. Pasti tidak kuat bermain 2x45 menit dalam tempo yang cepat," ujar mantan pelatih PSM ini.
Apalagi Persikabo 1973 selalu bermain cepat. Tidak pernah bermain lambat.
Sementara, pemain di lini pertahanan PSM rata-rata berusia 30 tahun ke atas.
Pemain pelapisnya masuh muda dan belum punya pengalaman.
"Persikabo mau menang atau kalah gaya bermainnya menyerang cepat. Di sisi lain pemain bertahan PSM sudah berumur. Sementara pelapisnya masih pemain muda, belum ada pengalaman," tuturnya.
Ditekuk Borneo FC
Pengamat sepakbola, Muhammad Hanafing Ibrahim punya catatan atas kekalahan PSM 1-2 dari Borneo FC.
Pertandingan Laskar Pinisi vs Pesut Etam berlangsung di Stadion Manahan, Solo pada Jumat (22/10/2021) malam.
Menurut Hanafing, meski kalah, PSM telah mengalami peningkatan pemainan.
Lini tengah PSM semakin solid. Aliran bolanya pun bervariasi.
Sisa dalam mengarungi kompetisi yang panjang, perbaikan tetap terus dilakukan.
"Secara tim banyak sekali kemajuan PSM. Lini tengah semakin solid dan aliran bola bervariasi. Apa yang dicapai sudah bagus. Tinggal dalam perjalanan perbaikan tetap dilakukan pelatih," tuturnya melalui telepon, Sabtu (23/10/2021).