Timor Leste

Timor Leste pada Fase Terburuk dari Pandemi Covid-19, Negara Malah Saling Sikut dan Vaksinasi Lambat

Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Timor Leste yang kesulitan untuk hidup di tengah menggilanya Covid-19 di Bumi Lorosa'e

Buliten itu menyatakan "orang yang tidak divaksinasi setidaknya berisiko dua kali lipat dirawat di rumah sakit daripada orang dengan vaksinasi lengkap."

Mengenai vaksinasi, dalam seminggu terakhir, sekitar 60.000 dosis vaksin diberikan di dalam negeri.

Persentase 48,3% dari mereka yang berusia di atas 18 tahun menerima dosis pertama.

"Kemudian 21,7% dari kelompok usia yang sama sudah memiliki proses lengkap (dua dosis)," katanya.

Penulis laporan menganjurkan penerapan lockdown wajib dan peningkatan sanitasi untuk mengurangi pergerakan dan interaksi orang, dengan pertemuan besar dilarang.

Lambatnya vaksinasi

Vaksinasi di Timor Leste terhitung lambat, hal ini disebabkan karena politik yang menyeret negara tersebut.

Timor Leste sudah lama bergantung pada Australia, tak terkecuali dalam urusan vaksinasi Covid-19.

Sayangnya Australia tidak segera memberikan vaksin kepada Timor Leste.

Rupanya, Australia punya agenda sendiri bermain retorika dengan China untuk urusan Timor Leste.

Bahkan tiga menteri yakni Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne, Menteri Kesehatan Greg Hunt dan Menteri untuk Perkembangan Internasional dan Pasifik, Zed Seselja bersepakat.

Mereka mengatakan Australia akan menyediakan stok sampai 6 juta vaksin Covid-19 untuk Pasifik dan Timor Leste tahun 2021 ini sesuai kesepakatan dengan UNICEF.

Hal ini disampaikan pertengahan Mei lalu, dan merupakan program yang berbeda dengan kontribusi Australia ke COVAX dari WHO.

Siapa sangka, COVAX hanya memberi 25 ribu dosis vaksin kepada Timor Leste Mei lalu.

Kemudian China melihat peluang untuk mengirimkan vaksin ke Timor Leste atas hal itu, membuat Australia kalang kabut.

Halaman
123

Berita Terkini