Buahnya berbentuk kapsul, berwarna hijau terang dan mengkilap, serta di dalam buah terdapat sekitar 3 biji yang tipis dan lunak.
Kandungan
Pengujian ekstrak daun jarak merah terhadap 10 jenis mikroorganisme (di antaranya adalah Candida albicans, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis) telah menunjukkan bukti khasiatnya.
Ekstrak etanolnya menimbulkan efek vaksorelaksan terhadap tikus dalam kedaan normal. Bberapa penelitian terhadap jatrofenon, senyawa yang berhasil diisolasi dari akar jarak merah, menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus yang sebanding dengan penicilin G.
Beberapa senyawa lain yang telah berhasil diisolasi dari jarak merah yaitu alkaloid jatroiden, isogadain, cleomiscosin, propasin, clilatrione, jatrofon, jatrofenon, jatrofolon A-B, fraxetin, cyclogossine A-B dan 18 senyawa ekstrak lipid dari daun jarak merah.
Ekologi
Jarak merah merupakan tanaman tahunan yang sangat mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Tumbuh pada tanah yang subur tetapi memiliki drainase atau penyaluran air yang baik, tidak tergenang. Keasaman tanah optimal pada pH tanah 5,0 sampai 6,5.
Tumbuh pada ketinggian 0 - 20 mdpl. Tumbuh dengan baik pada daerah curah hujan 750-2000 mm/tahun, denagn kelembaban basah tinggi dan hidup pada temperatur 20ºC-30ºC sepanjang hidupnya (Silva dkk, 2014). Tumbuhan jarak merah merupakan tanaman semak berkayu yang ditemukan di daerah tropis dan dikenal sangat tahan dengan kekeringan, serta mudah dikembangbiakkan dengan cara stek.
Sebaran
Penggunaan Jarak merah oleh masyarakat sebagai obat tradisional telah familier di berbagai negara seperti Amerika, Afrika, Australia dan Asia. Jarak merah berasal dari Barzil namun kini banyak dibudidayakan di negara–negara tropis di seluruh dunia.
Penyebarannya meluas ke negara–negara dengan iklim tropis, subtropis, kering, semi kering seperti Afrika dan Amerika. Di ndonesia, tumbuhan ini tersebar hampir merata di seluruh provinsi.
Sementara itu di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Pati Barat tumbuhan inni dapat ditemukan di Cagar Alam Gunung Celering yang terleta di Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com