TRIBUN-TIMUR.COM - Tanaman Daun Jarak ternyata punya segudang manfaat untuk kesehatan.
Tak hanya itu, Daun Jarak juga ternyata bisa dipakai untuk penanganan Pertolongan Pertama usai dipatuk ular, Kalajengking dan hewan berbisa lainnya.
Tapi ingat, bukan sembarang Daun Jarak melainkan yang berwarna merah.
Caranya cukup dengan mengambil beberapa lembar Daun jarak lalu dihancurkan kemudian ditaruh di sekeliling luka bekas gigital hewan berbisa.
Diharapkan dengan Daun Jarak itu, memperlambat penyebaran racun ke seluruh tubuh.
Cek selengkapnya beberapa manfaat Daun Jarak untuk kehidupan sehari-hari:
1. Menyembuhkan Sembelit.
Olesi 3 lembar daun jarak merah dengan minyak kelapa murni kemudian panaskan dengan api kecil hingga daun jarak tampak layu. Ketika daun masih dalam kondisi hangat segera tepelkan pada perut.
2. Mengobati Penyakit Kulit.
Untuk penyakit kulit, rebus daun jarak merah segenggam kemudian siramkan pada kulit yang bermasalah. Atau bias pula digunakan untuk mandi atau mberendam.
3. Menyembuhkan Sakit Gigi.
Rebusan air jarak merah gunakan untuk kumur-kumur. Ini akan meredakan sakit gigi sekaligus menghentikan pendarahan pada gusi.
4. Meredakan Rasa Nyeri.
Rebus daun jarak merah, angkat dan tempelkan/balurkan daun tersebut pada bagian tubuh yang mengalami nyeri. Air rebusannya gunakan untuk iram pada bagian tubuh yang terasa nyeri.
5. Menyembuhkan Patukan Ular dan Sengatan Kalajengking.
Disengat satwa liar seperti kalajengking atau dipatuk ular ditengah hutan bias membuat panic. Jika ketemu daun jarak merah dimanfaatkan. Beberapa helai daun jarak merah dihaluskan dan temple pada luka bekas sengatan atau patukan bias membantu pada pertolongan pertama sebelum mendapat pengobatan di rumah sakit.
6. Mengobati Masuk Angin.
Seperti dalam meredakan sembelit, 2-3 lembar daun jarak merah cuci bersih daun kemudian olesi dengan minyak sayur dan panaskan dengan api sampai layu. setelahnya tempelkan daun tersebut ke bagian punggung guna mengobati masuk angin.
7. Meredakan Demam.
Rebus 15 lembar daun jarak merah hingga mendidih. Kemudian manfaatkan air rebusan hangat tersebut untuk mandi.
8. Mengobati Memar.
Ambil 3 lembar daun jarak merah segar cuci hingga bersih, kemudian tumbuk sampai lembut. Campurkan dengan sedikit minyak kelapa dan balurkan ke baguan tubuh yang mengalami memar.
9. Membunuh Kuman dan Bakteri.
Kandungan di dalam daun jarak merah memiliki sifat anti bakteri dan anti kuman, rebusan airnya atau pipisan daunnya dapat digunakan sebagai pereda sakit karena efek ini.
Ciri
Jarak merah dapat hidup di daerah tropis serta sub tropis dan dapat tumbuh pada daerah kering, dataran tinggi, dasar sungai, pinggir jalan, serta daerah dengan iklim basah.
Beberapa ciri–ciri fisik dari tanaman jarak merah adalah sebagai berikut; tinggi dapat mencapai 2 – 4 m, batang berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi abu-abu ketika tua. Bila ditoreh batang akan mengeluarkan getah berwarna putih.
Daunnya tersusun secara bergantian pada batang, berbentuk hati atau elips, pinggir daun seperti bergerigi dan berwarna hijau terang, hijau tua, merah terang atau merah keunguan.
Bunga berkelamin tunggal, terdiri dari lima kelopak, berwarna ungu pada luar kelopak bunga serta warna kuning pada bagian dalam.
Buahnya berbentuk kapsul, berwarna hijau terang dan mengkilap, serta di dalam buah terdapat sekitar 3 biji yang tipis dan lunak.
Kandungan
Pengujian ekstrak daun jarak merah terhadap 10 jenis mikroorganisme (di antaranya adalah Candida albicans, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis) telah menunjukkan bukti khasiatnya.
Ekstrak etanolnya menimbulkan efek vaksorelaksan terhadap tikus dalam kedaan normal. Bberapa penelitian terhadap jatrofenon, senyawa yang berhasil diisolasi dari akar jarak merah, menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus yang sebanding dengan penicilin G.
Beberapa senyawa lain yang telah berhasil diisolasi dari jarak merah yaitu alkaloid jatroiden, isogadain, cleomiscosin, propasin, clilatrione, jatrofon, jatrofenon, jatrofolon A-B, fraxetin, cyclogossine A-B dan 18 senyawa ekstrak lipid dari daun jarak merah.
Ekologi
Jarak merah merupakan tanaman tahunan yang sangat mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Tumbuh pada tanah yang subur tetapi memiliki drainase atau penyaluran air yang baik, tidak tergenang. Keasaman tanah optimal pada pH tanah 5,0 sampai 6,5.
Tumbuh pada ketinggian 0 - 20 mdpl. Tumbuh dengan baik pada daerah curah hujan 750-2000 mm/tahun, denagn kelembaban basah tinggi dan hidup pada temperatur 20ºC-30ºC sepanjang hidupnya (Silva dkk, 2014). Tumbuhan jarak merah merupakan tanaman semak berkayu yang ditemukan di daerah tropis dan dikenal sangat tahan dengan kekeringan, serta mudah dikembangbiakkan dengan cara stek.
Sebaran
Penggunaan Jarak merah oleh masyarakat sebagai obat tradisional telah familier di berbagai negara seperti Amerika, Afrika, Australia dan Asia. Jarak merah berasal dari Barzil namun kini banyak dibudidayakan di negara–negara tropis di seluruh dunia.
Penyebarannya meluas ke negara–negara dengan iklim tropis, subtropis, kering, semi kering seperti Afrika dan Amerika. Di ndonesia, tumbuhan ini tersebar hampir merata di seluruh provinsi.
Sementara itu di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Pati Barat tumbuhan inni dapat ditemukan di Cagar Alam Gunung Celering yang terleta di Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com