Satpol PP Sulsel

'Tak Perlu Ajari Cara Tanggung Jawab Terhadap Nyawa Manusia', Ada Curhat Saat Satpol PP Awasi Dokter

Penulis: Siti Aminah
Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban umum Satpol PP Sulsel, Sultan Rakib, menanggapi video viral curhat dokter tak terima diawasi Satpol PP

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Saat kasus covid naik pesat, IDI/IDAI menganjurkan pelayanan telemedicine untuk melindungi dokter2 dari terpapar covid, mengingat data dari @timmitagasiidi menunjukkan angka kematian dokter yang kian meningkat.

Ini malah mengirim satpol pp untuk mengawasi kehadiran dokter.

Gagal paham saya.

Cara ini sungguh tidak elok. Tidak perlu mengajari kamicara bertanggung jawab terhadap nyawa manusia.

Ini adalah keterangan video di akun IG, @zaidatulamalia yang ramai beredar di Makassar, Minggu (15/8/2021).

Namun akun IG ini tiba-tiba digembok (privat) saat videonya sudah menyebar dengan cepat.

Bagaimana tanggapan Satpol Pamong Praja (PP) Sulsel dan pemprov Sulsel menanggapi video viral ini.

Personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Badan Kepegawaian Daerah diturunkan untuk mengontrol kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) tenaga kesehatan.

Itu tertuang dalam surat edaran 800/4326/BKD tentang penegakan disiplin dan kewajiban mentaati jam kinerja bagi pegawai negeri sipil dokter, dokter gigi, dokter gigi spesialis, dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya di lingkungan Pemprov Sulsel.

Kepala BKD Sulsel, Imran Jausi mengatakan, edaran tersebut dibuat sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan rumah sakit.

"Sekarang kalau kita lihat betul-betul dibutuhkan keseriusan dari tim rumah sakit baik yang melayani covid-19 maupun tidak," ucap Imran Jausi kepada tribun-timur.com, Minggu (15/8/2021) malam.

Salah satu poin dalam edaran itu diminta agar kepala rumah sakit serius memastikan layanan berjalan dengan baik. 

Dengan cara, melihat, mengawasi, dokter dan tenaga kesehatan yang ada di RS milik Pemprov Sulsel. 

Mulai dari RS Haji, RSKD Dadi, RSUD Sayang Rakyat, RS ibu dan anak Fatimah, RS Labuang Baji, RS Ibu dan Anak Pertiwi, dan RSK Gigi dan Mulut.

"Kita harapkan tenaga kesehatan  bekerja lebih baik, apalagi ditengah pandemi covid-19," jelasnya.

Halaman
12

Berita Terkini