TRIBUN-TIMUR.COM - Sudah puluhan tahun pasar Pakalu, Kelurahan Kalabirang, Kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, tak pernah diperbaiki.
Padahal kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Beberapa tahun lalu, pasar tersebut juga pernah kebakaran.
Namun pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros belum pernah memperabaikinya.
Selama 10 tahun Hatta Rahman menjabat sebagai Bupati Maros, pasar satu-satunya di Kecamatan Bantimurung tersebut tak pernah direnovasi.
Padahal sebelum diganti oleh Chaidir Syam sebagai bupati, Hatta Rahman gencarkan pembangunan pasar.
Namun Bantimurung tak dapat jatah. Meski kondisi pasar sudah sangat memprihatinkan, namun sejumlah pedagang memilih bertahan.
Pedagang beralasan, belum ada pasar baru yang dibangun pemerintah.
Bupati Maros sebelumnya tak membangun pasar Pakalu, karena lahan tersebut diklaim oleh Kodim 1422 Maros.
Kini pedagang pasar Pakalu, kembali memperjuangkan supaya kondisinya diperhatikan pemerintah.
Mereka datang ke kantor bupati Maros, untuk menemui Chaidir Syam, pada Kamis 22 Juli 2021 kemarin.
Sebenarnya, para pedagang datang ke kantor DPRD Maros, untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Namun Chaidir Syam meminta supaya RDP digelar di ruang kerjanya.
Warga menyebut RDP di ruang bupati adalah pertama di Maros. Selama ini RDP hanya digelar di kantor DPRD.
RDP tersebut dihadiri perwakilan pedagang, Ketua DPRD Maros, Patarai Amir, Dandim 1422 Maros, Letkol Inf Budi Rahman, Camat Bantimurung, Asrul Rifai Rahman, Kepala Pasdar Pakalu, Saharuddin dan beberapa anggota DPRD Maros.
Mereka yang hadir mendengar keluhan para pedangang pasar yang tak pernah diberi perhatian.