Kisah Pahlawan

Kisah Abdullah Daeng Sirua, Pahlawan dari Kampung Tidung yang Ditembak Namun tidak Mati

Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdullah Daeng Sirua

Rajin Berbagi Ilmu

Abdullah membagikan ilmu yang didapatnya kepada warga yang tidak bersekolah. Ia bahkan menggunakan kolong rumahnya sebagai kelas untuk mengajar.

Setiap sorenya, ia meluangkan waktu untuk mengajar ngaji dan ilmu agama.

Pada masa penjajahan, rumah Abdullah lah yang dijadikan markas dan tempat untuk makanan serta obat-obatan bagi para pejuang.

Lawan Belanda dan Jepang

Alhasil, Abdullah tumbuh menjadi sosok pejuang dan petarung yang kuat dan gigih untuk melawan sekutu Belanda.

Belanda akhirnya menjadikannya target utama, hingga akhirnya Abdullah ditangkap selama setahun dan ditembak mati.

Namun, nasib baik berpihak padanya, konon ketika ditembak, tembakan tersebut tak mengenai tubuh Abdullah.

Saat Jepang mulai menjajaki Makassar pada tahun 1942, Belanda meninggalkan Indonesia. Jepang kemudian melanjutkan penjajahan Belanda.

Abdullah bergabung organisasi laskar pejuang, Kesatuan Harimau Indonesia (HI), dan Keris Muda untuk menyerang Jepang.

Selama berjuang, Abdulllah selalu ditangkap dan disiksa.

Bahkan ibu jari Abdullah diikat dan ia diseret dengan mobil.

Tidak hanya itu, ia bahkan dipukul dan kemudian digantung.

Abdullah sempat dikabarkan meninggal dunia. Masyarakat kemudian membentuk gerakan untuk melakukan penyergapan kepada antek-antek KNIL.

Di sinilah terjadi perlawanan besar-besaran dari Masyarakat.

Halaman
123

Berita Terkini