"Bantuan hukum malah diberikan kepada pihak-pihak yang lain, yang terkait kasus ini juga," sebut Mardoto.
Ia pun pernah menaruh curiga terhadap seorang dosen yang, dinilainya, cukup intens mengomentari kematian Akseyna pada masa-masa awal kasus itu merebak.
Mardoto juga melaporkan kecurigaan itu kepada kampus dalam surat yang sama.
"Ya, ada dosen yang aneh, di medsos nulis banyak tentang Ace, yang cenderung mendiskreditkan Ace. Sudah saya laporkan. Enggak tahu tindak lanjutnya," kata Mardoto.
Bahkan, ketika ditanya soal penyebab mandeknya kasus ini, ia tak segan menunjuk UI.
"(Penyebab mandeknya kasus ini adalah) institusi UI yang sejak awal tidak ada di pihak Ace," kata Mardoto.
"Selebihnya, ada upaya dari institusi/orang tertentu, supaya kasus Ace tidak terungkap. Dari awal, UI cenderung tidak berada di pihak Ace, mahasiswanya," kata Mardoto.
"UI sulit diharapkan," ujar dia.
Wajar bila Mardoto menyoroti UI. Bagaimanapun, Akseyna adalah mahasiswa UI dan ia meninggal di kampus UI pula, kampus tempatnya menimba ilmu dan mengejar cita-cita.
UI jelas ada di tengah-tengah kasus itu dan semestinya berkepentingan. Namun, sejak awal, UI tak terlihat serius mengusut kematian mahasiswanya dan pembunuhan yang terjadi di tempatnya.
Dari jejak pemberitaan mengenai kematian Akseyna, UI juga sepi-sepi saja sejak awal. Komentar mengenai kelanjutan kasus Akseyna terakhir keluar dari pihak UI pada Februari tahun lalu.
Pernyataan itu berasal dari Rektor UI Ari Kuncoro saat dirinya ditemui dalam sebuah wawancara doorstop. Wartawan meminta komentarnya soal polisi yang dikabarkan kembali melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara).
"Saya juga baru tahu kalau berita kasus meninggalnya Akseyna dibuka kembali oleh pihak kepolisian dari media. Paling tidak, kami bisa mengetahui (perkembangannya) karena pada waktu itu ada yang tidak bisa dijawab," kata Ari pada 5 Februari 2020.
Ari yang saat itu baru duduk di kursi rektor selama dua bulan mengakui dirinya tak pernah membahas kasus Akseyna dengan pendahulunya, Muhammad Anis. Kasus pembunuhan Akseyna terjadi saat Muhammad Anis menjabat rektor UI.
"Kami tak pernah membahas kasus Akseyna dengan Pak Anis. Kami hanya membahas masalah akademis saja," ucapnya.