"@univ_indonesia Langit biru, awan putih, pose menghadap kamera
Sungguh vibe posternya sinetron sekaleee (emoji)," tulis pemilik akun @tywity.
"@univ_indonesia Halo UI gabisa hire desainer grafis apa yak,," tulis pemilik akun @indomiegorengkk.
"@univ_indonesia Maaf ya...sekelas UI yg kampus terbaik di negara ini ternyata masih belum profesional...makanya pendidikan di negara ini semakin merosot...," tulis pemilik akun @bagusirawan.
Netizen Ini Tanya Kasus Kasus Pembunuhan Akseyna
Namun di tengah sorotan soal desain poster tersebut, ada salah satu netizen yang justru mempertanyakan kasus pembunuhan Akseyna.
Enam tahun berlalu, pelaku pembunuhan Akseyna belum terungkap.
"Sekelas UI masa kasus akseyna ga kelar2, udah berjalan 6 tahun lohh. Why?," tulis pemilik akun @adeadean_, seperti dilansir Tribun-timur.com.
Dilansir dari Kompas.com, keseriusan Universitas Indonesia (UI) dalam pengusutan kasus pembunuhan salah satu mahasiswanya, Akseyna Ahad Dori alias Ace, dipertanyakan.
Tepat enam tahun sudah jasad Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI, diduga dibunuh oleh orang dekatnya.
Ayah Akseyna, Marsekal Pertama TNI Mardoto, menganggap UI tak pernah berpihak kepada korban.
"Bantuan dan dukungan dari netizen sangat banyak, (tapi) tidak ada bantuan/dukungan kampus. UI tidak mau membentuk tim investigasi sejak awal," kata Mardoto kepada Kompas.com, Kamis (25/3/2021).
Mardoto sempat meminta UI membentuk tim investigasi mengusut pembunuhan putranya melalui surat tertulis pada 6 September 2015.
Sebagai informasi, tim investigasi internal semacam ini juga pernah dibentuk Universitas Katolik Atma Jaya ketika seorang mahasiswanya, Danil Vinci Tambunan (18), meninggal usai berkegiatan di Resimen Mahasiswa (Menwa).
Dalam surat itu, selain meminta pembentukan tim investigasi, keluarga Akseyna turut meminta pendampingan hukum dari pihak kampus. Namun, harapan itu bertepuk sebelah tangan.