Melihat anak dan menantunya berlumuran darah, Hasan bergegas memberitahukan tetangga dan keluarga lainnya.
“Saat itu saya mendengar suara seperti orang mengigau, saya ke pintu dan meminta pintu dibuka, pintu tidak dibuka, saya keluar dan merusak jendela.
Ketika saya lihat saat saat menyenter, banyak darah di leher anak saya dan suami anak saya,” ujar Hasan.
Ibu korban lalu memberitahukan kejadian tersebut kepada Musnaidir, salah seorang keluarga dekat mereka.
Selanjutnya Musnaidir datang ke rumah dan langsung mendobrak pintu kamar.
Korban memang sudah dalam kondisi tak bernyawa saat phak keluarga berhasil masuk ke dalam kamar.
Sedangkan pelaku masih bernafas (sekarat), tapi tidak lama kemudian meninggal dunia.
Hasil Penyelidikan Kartini dibunuh suami
Pasca penemuan jasad sepasang pengantin di kamar, pihak Kapolsek Gandapura berkordinasi dengan Kasat Reskrim, Kaur Ident, Kanit Pidum serta Tim Opsnal.
Kemudian Kapolsek Gandapura beserta anggota dan Kasat Reskrim beserta anggota mendatangi TKP.
Setibanya di TKP ditemukan korban dan pelaku sudah meninggal dunia, selanjutnya dilakukan tindakan kepolisian berupa olah TKP, pencarian saksi, bukti maupun petunjuk.
Hasil penyelidikan sementara ini kasus tindak pidana pembunuhan.
Adhit mengatakan, dari hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pelaku Abdul Karim melakukan pembunuhan terhadap korban diduga dengan cara menggorok leher korban dengan menggunakan silet SDI.
Setelah istri dipastikan meninggal dunia, kemudian pelaku memutuskan untuk bunuh diri.
Abdul Karim juga menggorok leher dirinya sendiri hingga meninggal dunia menggunakan silet SDI tersebut.