TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar dialog bersama dalam rangka pembangunan Stadion Mattoanging di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (27/5/2021).
Dari lima kelompok suporter PSM yang diundang Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan (Dispora) Sulsel, hanya dua kelompok yang hadir.
Kelompok suporter The Maczman dan Ramang Mania. Yang tak hadir, Laskar Ayam Jantan, Red Gank dan Komunitas VIP Selatan.
Hadir menyambut, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Ketua Komisi A DPRD Sulsel Selle KS Dalle.
Lalu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Muh Rasyid, Kepala Dispora Sulsel Andi Arwin Azis, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Andi Bakti Haruni.
Hadir pula, Asisten I Bidang Pemerintahan Andi Aslam Patonangi, Sekretaris Bappelitbangda Junaedi Bakri, perwakilan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP)
Dialog digelar pukul 11.20 Wita, dibuka oleh Kadispora Sulsel Andi Arwin. Menurutnya, dialog ini diinisiasi Gubernur Sulsel Andi Sudirman.
Sudirman mengatakan, skema pinjaman tidak memungkinkan untuk membangun Stadion. Sebab, Pemprov Sulsel belum menyerap sepenuhnya pinjaman PEN yang lalu sebesar Rp1,38 trilun.
"Anggaran PEN kami 1,38 trilun belum terserap masih ada uang kami yang ditahan
400 miliar. 700 miliar total, 300 miliar sudah ad di kas. Kami praktis ditanggungjawabkan untuk menyerapnya. Jika tidak adakan dibebankan ke APBD," ujar Sudirman.
Untuk itu, kata Sudirman, penggunaan dana APBD menjadi keputusan paling rasional guna merealisasikan pembangunan stadion. Tentunya dengan nilai jauh lebih rendah dibanding rencana awalnya yang mencapai Rp1,1 Triliun.
Adanya perubahan skema anggaran tersebut praktis berimbas pada desain Stadion Mattoanging yang semula berstandar FIFA dengan kapasitas 40 ribu seat.
Nantinya menurut Sudirman, Stadion Mattoanging hanya akan berkapasitas 20 ribu seat. Bahkan, desain Stadion Mattoanging dikembalikan mengikuti kaidah nilai sejarahnya (heritage).
"Ini menjadi desakan beberapa pengamat bola karena Stadion Mattoanging punya sejarah yang panjang," ujarnya.
Pihaknya telah meminta PT Arkonin selaku penyusun Detail Engineering Design (DED) untuk membuat desain alternatif tanpa mengeluarkan biaya.
Sudirman dalam kesempatan itu menegaskan, setiap tahapan pembangunan stadion ke depannya harus bisa difungsikan.