Awalnya dijadwalkan berlangsung dua hari, forum tertinggi tingkatan wilayah itu rupanya ditutup lebih dini pukul 22:35 WITA.
Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras mengusulkan Muswil ditutup tengah malam setelah lahir 7 formatur.
Politikus asal Kabupaten Soppeng itu juga telah membacakan laporan pertanggungjawaban di hadapan kader.
Pemilihan 7 formatur Muswil PPP Sulsel berjalan mulus. Tidak ada riak-riak ataupun pemungutan suara.
22 DPC ditambah aspirasi tiga organisasi badan otonom mengusulkan 6 nama formatur yang seragam.
Hanya 2 DPC tidak mengusulkan formatur; DPC PPP Kabupaten Sinjai dan DPC PPP Kabupaten Soppeng.
22 DPC masuk arena bersama-sama dari puncak Malino, Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Mereka mengenakan pakaian seragam berwarna putih.
Sebelum masuk arena, 22 ketua-ketua DPC dikarantina kubu Amir Uskara selama tiga hari. Satu malam di Claro, dua malam di Malino. Hasilnya, 22 menguasai forum. Hanya 2 DPC menyatakan pandangan dan sikap berbeda.
Sementara Muh Aras fokus mempersiapkan Muswil. Muh Aras sempat ke Jakarta untuk melaporkan kesiapan Muswil kepada Ketua Umum Suharso Monoarfa.
7 formatur nantinya bertugas memilih siapa Ketua dan pengurus DPW PPP Sulsel masa bakti lima tahun ke depan.
Perwakilan pengurus harian DPP dipercayakan kepada Wakil Ketua Umum Arsul Sani sebagai Ketua Formatur.
Sementara 6 formatur lainnya, Imam Fauzan sebagai perwakilan unsur DPW.
Kemudian unsur DPC masing-masing Ketua DPC Kabupaten Gowa Nursyam Amin, Ketua DPC PPP Bantaeng Andi Sugiarti Mangun Karim.
Ketua DPC PPP Kabupaten Bukukumba H Askar HL, Ketua DPC PPP Kabupaten Sidrap Syahrir Langko, Ketua DPC PPP Kabupaten Luwu Rusli Sunali.
Pemilihan 6 formatur lahir dari musyawarah mufakat 22 DPC peserta muswil. Atau hanya dua DPC menyatakan pandangan berbeda.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95