Kapolsek Astana Anyar

Terancam Dipecat Dari Polwan, Kabar Terbaru Kompol Yuni Purwanti Pasca Ditangkap Pesta Narkoba

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti pasca ditangkap pesta narkoba dengan 11 anggotanya. Berikut Kabar terbaru Kompol Yuni Purwanti

TRIBUN-TIMUR.COM- Bagaimana kabar mantan Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti pasca ditangkap pesta narkoba dengan 11 anggotanya.

Kabar buruknya, Kabar terbaru Kompol Yuni Purwanti, Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo menegaskan, Kompol Yuni Purwanti dan 11 oknum anggota kepolisian akan diberikan sanksi tegas berupa pidana dan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

"Tidak ada tempat bagi pengguna narkoba di Kepolisian, siapa saja yang terlibat sudah pasti dipidana dan dipecat, putusan tidak dengan hormat," kata Irjen Pol Ferdy Sambo dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (18/2/2021).

Sanksi tegas itu, kata Sambo, menjadi contoh atau cerminan bagi anggota kepolisian lainnya.

Agar tidak memiliki niat sedikitpun untuk mendekati barang haram tersebut.

Baca juga: Kapolsek Astana Anyar Positif Narkoba, 30 Personel Polres Toraja Utara Jalani Tes Urine

Baca juga: Siapa Sosok Suami Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi? Bentuk Kasih Sayang Anak

Kapolsek Cantik

Yuni Purwanti, dulu ia tergolong kapolsek cantik dan berprestasi pula.

Sebelum terbukti menggunakan narkoba, Yuni dikenal pemburu para pengguna narkoba.

Kini, mantan Kapolsek Astana Anyar, Jawa Barat, ini malah terpuruk karena terjerat narkoba.

Ia ditangkap Propam karena menggunakan narkoba

Yuni diamankan bersama 11 anggota lainnya, Rabu (17/2/2021) lalu.

Dari tes urine Kompol Yuni Purwanti bersama 11 anggotanya dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Akibat kelakuannya, Kompol Yuni dipecat dari Kapolsel Astana Anyar.

Baca juga: Jenderal Asal Toraja Tak Beri Ampun buat Eks Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi

Selama menjadi polisi, Yuni pernah menempati sejumlah jabatan, di antaranya menjadi Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor.

Saat itu dia ditakuti para pengguna narkoba di Bogor.

Dikenal ahli menyamar, kadang dia hanya menggunakan kaos dan celana jins saat hendak menangkap pengguna narkoba.

Penampilan nyentrik Yuni ini memang semata-semata untuk menyamar agar tersangka narkoba dapat diamankan.

Saat bertugas, Yuni juga kerap memakai topi sebagai pelengkap penyamarannya.

Selain mempermudah menata rambut panjangnya, nyatanya topi juga membuat penampilan Yuni makin nyentrik.

Warga kerap menyapa dirinya dengan sebutan Bunda.

Ia selalu hadir jika di Astana Anyar terjadi musibah atau ada kegiatan sosial.

Baca juga: Kompol Yuni Purwanti, Kapolsek Astana Anyar yang Ditangkap Pesta Narkoba Punya Utang Rp 350 Juta

Langsung dicopot

Markas besar kepolisian RI ( Mabes Polri ) memutuskan untuk mencopot Yuni dari Kapolsek Astana Anyar.

Sanksi pencopotan itu dijatuhkan setelah Propam Polda Jawa Barat memeriksa Yuni dan belasan anggotanya sejak Rabu (17/2/2021).

"Terkait dengan update anggota Polri yang terjerat kasus dan terlibat kasus penggunaan narkoba di Bandung Jawa Barat.

Polda Jawa Barat merespon dengan cepat dengan langsung melakukan pencopotan terhadap Kompol YP dari jabatannya sebagai kapolsek Astana Anyar," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis (18/2/2021) lalu.

Baca juga: Profil atau Biodata Eks Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, Siapa Sih Suaminya?

Kabar terbaru Kompol Yuni Purwanti

Mabes Polri sendiri menegaskan pihaknya akan terbuka membeberkan perkembangan penanganan kasus tersebut.

"Kasus Yuni masih ditangani oleh Polda Jabar.

Nanti perkembangannya pasti akan disampaikan," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/3/2021) lalu.

Brigjen Rusdi mengatakan kasus penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh oknum polisi sudah menarik perhatian publik.

Mabes Polri sendiri menegaskan pihaknya akan transparan dalam membeberkan kasus tersebut.

Sebelumnya, dikutip dari Tribun Jabar, Polsek yang dilakukan tes urine seperti, Polsek Sumur Bandung, Regol dan Bandung Wetan Polrestabes Bandung.

"Ini kegiatan rutin dan untuk hari ini pemeriksaan urine di tiga polsek, Bandung Wetan, Sumur Bandung, dan Regol," kata Kabag Sunda Polrestabes Bandung AKBP Ujang Burhanudin (18/2/2021).

Dirangkum dari KompasTV (18/2/2021), Mabes Polri nampaknya belum memutuskan hukuman yang akan diberikan pada Mantan Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti dan belasan anggota lainnya.

Irjen Pol Argo Yuwono, Kadiv Humas Polri mengatakan bila Polri masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut kepada anggota Polisi yang telah ditangkap.

"Kita harus melihat fakta hukum di lapangan dari kasus tersebut. Apakah hanya pemakai, apakah ikut-ikutan, apakah pengedar. Semua perlu pendalaman oleh penyidik," ujar Argo kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).(*)

Baca juga: Kompol Yuni Purwanti Alami Hal Mengerikan Usai Ketahuan Narkoba, Cek Kekayaan Kapolsek Astana Anyar

Berita Terkini