Oleh: Supratman Supa Athana
Dosen Sastra Asia Barat FIB Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sayyidah Fatimah Azzahra boleh dikatakan sebagai figur yang sangat sedikit informasi tentang dirinya sampai ke masyarakat muslim.
Padahal Fatimah Azzhara adalah putri kesayangan Rasulullah, Ibunda dari pemimpin pemuda surga: Hasan dan Husain, Istri dari Ali bin Abi Thalib, pemilik pedang Zulfikar dan juga khalifah keempat.
Sayyidah Fatimah Azzahra misteri sebagaimana malam Lailatul Qadar.
Sedemikian itu ada tafsiran bahwa ‘al-Lail’ itu adalah Fatimah Azzahra dan ‘al-Qadar’ adalah Allah.
Seseorang yang benar-benar memiliki pemahaman yang mendalam tentang Fatima Azzahra sesungguhnya dapat diklaim bahwa ia juga sudah memahami dan mengalami malam Lailatul Qadar.
“Sayyidah Fatima Azzahra dipanggil dengan nama ini karena umumnya makhluk dan ciptaan Tuhan telah dibatasi untuk benar-benar mengetahui dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang Fatima Azzahra. Kita tidak dapat mengetahui status aslinya di hadapan Allah” (Tafsir Durr al-Manthur, vol. 6, p. 371).
Dengan demikian logis saja rasanya bila Imam Sadiq dalam menafsirkan Surat Al-Qadar membandingkan dengan Sayyidah Fatimah Azzahra, putri kesayangan baginda Muhammad Rasulullah.
Imam Sadiq menyamakan seluruh ayat dalam surat Al-Qadar dengan sosok dan kehidupan Sayyidah Fatimah Azzahra yang bergelar Sayyidatu Nisa al-Alamin (Pemimpin Wanita Semesta Alam);
1. Inna Anzalnahu fi Lailatul Qadar:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan.
Sebagaimana Lailatul Qadar adalah waktu turunnya Alquran.
Sayidah Fatimah Az Zahra adalah ibu yang merupakan sumber lahirnya dari penerus garis perjuangan Nabi Saw yang dikenal sebagai Ahlul Bait. Banyak ulama yang sepakat bahwa Ahlul Bayt Rasulullah adalah keturunan beliau dari Fatimah Azzahra dan Ali bin Abi Thalib.
2. Wa Ma Adraaka Ma Lailatul Qadar:
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu.
Misteri Lailatul Qadar tidak jauh beda dengan kehidupan Fatimah Azzahra yang tidak sekedar misterius tetapi juga membingungkan dan seringkali menyedihkan bagi orang lain yang memperhatikan.
Selain dimensi eksistensial dan derajat kedekatan dan riyadah kepada Tuhan, juga tanggal pasti lahir, kesyahidan, panjang usia, termasuk juga makamnya tidak diketahui.
Sama seperti kebesaran malam Lailatul Qadar yang misteius yang tersembunyi dari manusia, begitu pula nasib dan status Fatima tidak banyak diketahui.
3. Lailatul Qadar Khair Min Alfi Al-Shahriin:
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Kebaikan al-kautsar lebih besar yang merupakan sumber kelanjutan dari generasi kenabian (nubuat) dari jalur Fatimah Azzahra yang berlangsung hingga sampai hari kiamat, dibandingkan dengan kebaikan dan berkah Lailatul Qadar, yang sekedar lebih unggul dari seribu bulan.
Arti lain dari lebih baik dari seribu bulan adalah merujuk kepada pengikut sejati dari umat Muhammad yang hakiki adalah orang yang terbaik di antara seribu orang yang ada.
Umat Muhammad sejati adalah orang terbaik di suatu komunitas.
Dia terbaik, terutama, dari segi ilmu, amal dan akhlak.
4. Tanazzalul Malaikatu Warruhu Fiiha Bi IzniRrabbihim Min Kulli Amreen:
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (malaikat Jibril), dengan izin Tuhan, untuk mengatur segala urusan.
Pada malam itu turun Para malaikat dan Ruhul Amin (malaikat Jibril) dengan izin Tuhan turun ke Sayyidah Fatimah Azzahra.
Sebagaimana kata kata kerja mudareq "TANAZALU" menunjukkan pengulangan dan kelangsungan "Lailatul Qadar" sampai hari kiamat, seperti menurut hadits Saqaleen bahwa kepemimpinan nubuwah tetap terjaga sampai hari kiamat.
Dan siapa pun yang menerima turunnya malaikat dan jiwa suci secara terus-menerus pada malam Lailatul Qadar kecenderunganya menerima pula wilayah kepemimpinan dan keberadaan manusia sempurna.
Oleh karena itu, diriwayatkan dalam sumber hadits bahwa Para malaikat dan Ruh Suci pada malam Qadar juga diturunkan kepada Imam Zaman yaitu Imam Mahdi dan mempersembahkan kepadanya apa yang telah tertulis dari takdir tahunan.
Sedemikian itulah malam Lailatul Qadar berlangsung hingga hari kiamat demikian juga wilayah Insan Kamil berlanjut terus menerus hingga hari kiamat.
Konsekuensinya bila ada orang yang akan menelaah Lailatul Qadar sudah pasti akan memiliki pengetahuan tentang insan kamil dan juga Imam Zaman.
5. Salaamun Hiya Hatta Maqlail Fajr:
Malam itu ( penuh ) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan kedamaian, ketenangan dan keamanan.
Sayyidah Fatimah Azzahra Ummul Mukminin, seluruh keberadaannya adalah manifestasi dari berkah dan rahmat ilahi.
Dia adalah bidadari manusia yang memiliki semua kebaikan, berkah, cahaya dan keindahan di dunia hingga di akhirat kelak.
Ujung malam Lailatul Qadar adalah terbitnya fajar, dan fajar itu keniscayaan. Ujung kepemimpinan dari garis keturunan Fatimah Azzahra adalah dengan munculnya Imam Mahdi yang akan membawa dunia ke fajar keselamatan.(*)