TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Walikota Makassar, Danny Pomanto bersama unsur Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar rapat kordinasi persiapan menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah, di Ruang Sipakatau, Lt.2 Balaikota Makassar, Kamis (6/5/2021).
Dari hasil rapat tersebut, ada empat poin yang disepekati oleh Forkopimda serta SKPD terkait.
Pertama, untuk mencegah terjadinya kerumunan, pelaksanaan salat Idul Fitri (Ied) akan diurai, dengan cara pelaksanaannya dilakukan per-RW.
"Jenis penguraiannya sesuai RW, dan berdasarkan titik masjid," ujar Danny.
Kedua, para khatib akan menyisipkan pesan ramadhan idul fitri terkait bagaiamana masyarakat menghadapi pandemi Covid-19, yang akan disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) Makassar.
"Ketiga, kami menetapkan tiga alternatif dari penguraian pada poin pertama tadi.Satu, memilih ruang terbuka di RW-nya masing-masing, apakah lapangan, atau jalanan," terang Danny
Kedua, membuka ruang terbuka, dan juga membuka masjid setempat.
"Ini untuk RW yang penduduknya besar sekali," jelasnya
Dan ketiga, salat Ied dikonsentrasikan di masjid, tapi dibantu oleh ruang-ruang terbuka di sekitar masjid, baik itu jalanan maupun lapangan masjid.
"Tiga alternatif ini kita serahkan ke masing-masing RW untuk memilih sesuai kondisinya masing-masing," katanya
Keempat, kondisi kekurangan misalnya khotib atau imam, akan segera di monitoring, untuk dicarikan jalan keluarnya, agar seluruh kualitas salat Ied tetap terjaga dengan baik.
Danny menyatakan, jika lapangan Karebosi tidak akan digunakan untuk melakukan salat Ied, agar kerumunan tidak terpusat.
"Namun, untuk masjid raya dan al markaz, kami serahkan ke pengelolahnya masing-masing. Kalau mau buka silahkan, kalau mau ikut sistem ini silahkan," terangnya
Saat ini pihak Pemkot Makassar sedang menyusun Surat Edaran terkait hal ini.
"Saat ini kita sedang susun Surat Edarannya, kalau bisa hari ini bisa selesai," tutupnya.