KKB Papua
Kala Gusdur Harus Bersebarangan dengan Kapolri Saat Tangani Konflik TNI dan Polri Versus OPM
Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur harus bersebarangan dengan Kapolri Suroyo Bimantoro soal tangani konflik OPM.
TRIBUN-TIMUR.COM- Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur harus bersebarangan dengan Kapolri tahun 2001 lalu untuk menangani konflik dengan Organisasi Papua Merdeka ( OPM ).
Kala itu, Gus Dur membiarkan bendera Bintang Kejora berkibar.
Asalkan bendera OPM harus berada di bawah bendera merah putih.
Gus Dur sudah membuat perjanjian dengan pihak OPM bahwa boleh mengibarkan benderannya asalkan di bawah bendera Indonesia.
Baca juga: Cerita Gusdur Damprat Wiranto karena Anggap Bendera OPM Berbahaya Setelah Diberi Restu Dikibarkan
Baca juga: Gusdurian Bangun 20 Unit Huntara di Malunda Majene

Namun, ternyata pemikiran Gus Dur ini berbeda dengan Kapolri Jenderal raden suroyo bimantoro.
Mereka berbeda dalam penanganan gerakan Papua Merdeka. Presiden Abdurrahman memperbolehkan pengibaran Bintang Kejora, simbol Organisasi Papua Merdeka, sedangkan Bimantoro tegas tidak menoleransinya.
Perbedaan pendapat itulah yang menurut Kepala Badan Hubungan Masyarakat Mabes Polri menjadi awal mula kerenggangan hubungan antara Polri dan Istana.
Dalam akun kompasiana Garda Santri menulis, Gus Dur sosok yang mencintai Papua dan dicintai rakyat Papua hingga sekarang.
Selama ini 1 Desember diperingati sebagai hari ulang tahun kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Entah kebetulan atau tidak, Desember disebut sebagai Bulan Gus Dur. Sebab, Gus Dur meninggal bertepatan dengan bulan Desember.
Bicara Papua memang tidak pernah bisa dilepaskan dari sosok Gus Dur.
Ia telah memberikan spirit kemanusiaan di tanah Papua dari segala bentuk diskriminasi, marjinalisasi, dan krisis di segala bidang. Papua membutuhkan sekaligus menyayangi Gus Dur.
Dalam tulisannya di SantriNews.com, Abdir Rahman menyebutkan bahwa ketika Gus Dur menjadi presiden, beliau mempersilakan bendera Bintang Kejora dikibarkan di tanah Papua pada peringatan 1 Desember.
Gus Dur menyebut bahwa bendera Bintang Kejora hanya sebuah umbul-umbul seperti yang ada ketika pertandingan sepak bola.
Gus Dur pun meminta TNI tidak terlalu risau dengan pengibaran bendera tersebut, karena diantara bendera tersebut masih ada Sang Dwiwarna, sang saka merah putih yang berkibar tinggi di atas bendera Bintang Kejora.