Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KKB Papua

Cerita Gusdur Damprat Wiranto karena Anggap Bendera OPM Berbahaya Setelah Diberi Restu Dikibarkan

Presiden Abdurrahman Wahid pernah membiarkan bendera OPM berkibar Desember 1999. Namun, mendapatkan penolakan dari bawahannya.

Editor: Muh Hasim Arfah
kompasiana
Presiden Abrurrahman Wahid atau Gus Dur pernah membiarkan bendera OPM berkibar di Papua, 30 Desember 1999. Namun, kebijakan itu ditentang anak buahnya sendiri di pemerintahan. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah membiarkan bendera bintang kejora milik Organisasi Papua Merdeka ( OPM ) berkibar 1999 lalu.

Cerita itu ketika Gusdur mendamprat Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jenderal TNI (Purn) Wiranto.

Dikutip dari tulisan Aisah Putri Budiatri yang terhimpun dalam buku Menimbang Demokrasi Dua Dekade Reformasi (2019), Gus Dur kemudian mengizinkan berkibarnya bendera Bintang Kejora di tanah Papua semasa menjabat sebagai presiden.

Baca juga: TPNPB-OPM Tuduh TNI Polri Gunakan Warga Sipil dan Pendatang Sebagai Mata-mata di Papua

Baca juga: Oknum TNI Berkhianat! Tinggalkan Satuan dan Gabung KKB Papua, Penjelasan Juru Bicara OPM

Pada 30 Desember 1999, Gus Dur menggelar forum di Jayapura dengan mengundang perwakilan elemen masyarakat dan dihadiri oleh banyak warga.

Dalam pertemuan ini, presiden menjawab semua pertanyaan, termasuk mengembalikan nama Papua yang selama rezim Orde Baru diganti dengan Irian Jaya.

Terkait pengibaran bendera Bintang Kejora di Papua, presiden memperbolehkan.

Hanya saja, Gus Dur meminta agar bendera Bintang Kejora dikibarkan lebih rendah dari bendera Indonesia, Merah Putih.

Mantan Menteri Kelautan Freedy Numberi pernah menyaksikan Gus Dur mendamprat Wiranto gara-gara bendera OPM dianggap berbahaya.

Saat itu, Wiranto menjabat sebagai Menko Polkam.

Ia pun kemudian melapor ke Presiden Gus Dur terkait pengibaran bendera Bintang Kejora di Papua.

“Bapak Presiden, kami laporkan di Papua ada pengibaran bendera Bintang Kejora,” ujar Mubarok menirukan Wiranto saat melapor dalam buku 1000 hari haul Gusdur.

Mendengar laporan tersebut, kemudian Gus Dur bertanya, "Apa masih ada bendera Merah Putihnya?" tanya Gus Dur .

"Ada hanya satu, tinggi," ujar Wiranto sigap.

Mendengar jawaban itu, Gus Dur kemudian menjawab, "Ya sudah, anggap saja Bintang Kejora itu umbul-umbul," ujar Gus Dur santai.

"Tapi Bapak Presiden, ini sangat berbahaya," buru-buru Wiranto menyela.

Gus Dur pun marah dan segera mendamprat Wiranto , "Pikiran Bapak yang harus berubah, apa susahnya menganggap Bintang Kejora sebagai umbul-umbul! Sepakbola saja banyak benderanya!" ucap Gus Dur.(*)

Baca juga: Sebuah Video OPM KKB Sebar Info Palsu Jika Papua Sudah Berdaulat Pada Tahun 1961

Baca juga: SIAPA Benny Wenda? Petinggi OPM yang Ingin Papua Merdeka tapi Keluarganya Memilih Gabung NKRI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved