Gempa Sulbar
Gusdurian Bangun 20 Unit Huntara di Malunda Majene
Gusdurian Peduli membangun Hunian Sementara (Huntara) di Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU -- Gusdurian Peduli membangun Hunian Sementara (Huntara) di Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Huntara yang dibangun akan diisi oleh para penyintas gempa bumi dari Dusun Aholeang dan Rui, Desa Mekkatta.
Desa Mekatta adalah salah satu daerah yang nyaris hilang akibat longsor saat terjadi gempa bumi 15 Januari 2021 lalu.
Direktu Gusdurian Peduli, A’ak Abdullah Al-Kudus mengatakan, kampung Gusdurian Peduli nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas listrik dan MCK serta air bersih.
"Warga akan tinggal di kampung Gusdurian Peduli sambil menunggu kepastian relokasi,"katanya kepada tribun timur.com, Sabtu (13/3/2021).
Dia mengungkapkan, setidaknya ada 120 Kepala Keluarga (KK) dari Dusun Aholeang dan Rui membutuhkan huntara.
"Huntara kami bangun sebanyak 20 unit, sengaja tidak berbentuk menyerupai barak, tapi dibuat per unit dengan ukuran 4x6 meter demi kenyamanan dan privasi para penyintas yang akan menghuninya,"kata Gus A'ak sapaannya.
Selain itu, desain rumah panggung diakui lebih sehat ketimbang lantai plester.
Apalagi di daerah tersebut relatif becek jika hujan dan masih banyak hewan liar seperti ular yang berkeliaran.
"Huntara ini berbahan utama kayu dengan dinding Calsi Board dan atap seng. Material kayu dipercaya lebih hangat jika cuaca dingin dan tidak panas ketika siang terik,"ujarnya.
"Untuk sementara huntara yang dibangun di tempat ini baru sebanyak 20 unit. Kami akan berupaya semampunya untuk bisa membangun sisa huntara yang dibutuhkan oleh penyintas. Mohon doa dan dukungannya,"sambung Gus A’ak.
Terpisah, Kepala Dusun Aholeang, Lukman, mengaku huntara yang dibangun oleh Gusdurian Peduli ini lebih nyaman dan aman.
Selain itu desain Huntara ini memiliki kesamaan dengan konstruksi rumah kayu umumnya di Sulbar.
"Rumah panggung yang berbahan kayu, selaras dengan rumah adat yang dibuat oleh nenek moyang kami,"Lukman.
Selain karena faktor keamanan dan kenyamanan, Huntara yang dibangun oleh Gusdurian Peduli ini memiliki fungsi jangka panjang.