TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA – Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau DPC PDIP Bulukumba membuat sejarah hari ini.
Sejak partai berlambang banteng ini berdiri di Bulukumba baru pertama menggelar musabaqah tilawatil Quran (MTQ).
Agenda acara bernuansa Islami ini ternyata baru digelar pertama kali partai berideologi marhaenisme dan nasionalime ini jelang Bulan Ramadan 1442 Hijriah di Bumi Panritalopi.
Dari segi pupulasi, penduduk Bulukumba didominasi masyarakat muslim.
Demografi atau sebaran penduduk yakni Agama Islam 99,77%, Kristen 0,15%, Protestan 0,11%, Katolik 0,04%, Buddha 0,04%, Hindu dan Lainnya 0,03%.
Baca juga: Legislator Sidang Kepala Pasar Sentral Bulukumba, Pertanyakan Pungli Rp3 Juta
Baca juga: Numpang di Sekret IPMAH Bulukumba Komisariat Kajang, 3 Pemuda Malah Curi Prabot Milik Pemda
Bulan Ramadan 1442 Hijriah adalah waktu umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa.
Jika berdasarkan perkiraan penanggalan Masehi, Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada tanggal 13 April 2021 mendatang.
Bulan ini juga merupakan bulan turunnya Alquran sebagai wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW.
Jelang Ramadan 1442 Hijriah, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bulukumba, menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Kegiatan itu dipusatkan di Kantor DPC PDIP Bulukumba, di Jalan Teratai, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu.
Ketua Panitia MTQ Hamzah, mengatakan, bahwa kegiatan ini sebagai wujud bahwa PDIP tidak hanya nasionalis, tapi juga religius.
"Ini merupakan salah satu wujud bahwa PDIP bukan hanya nasionalis, tapi juga peduli dengan hal-hal bersifat religius," kata Hamzah, Jumat (9/4/2021).
Pria yang akrab disapa Daeng Ancha Tanaka itu membeberkan, bahwa PDIP satu-satunya partai yang menggelar MTQ di Bulukumba.
Kegiatan ini, kata dia, masih dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 48 PDIP.
Program ini nantinya bakal dipromosikan hingga ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan agar menjadi agenda rutin.
"Satu-satunya partai yang menggelar MTQ, pesertanya lebih dari 10 orang, dan dan hasilnya (pemenang) nanti akan dilanjutkan ke tingkat DPD Provinsi Sulsel," tambah Daeng Ancha.
Uniknya, ada syarat khusus yang diberikan bagi calon peserta.
Yakni peserta yang dinyatakan bersyarat untuk mengikuti perlombaan adalah peserta yang sebelumnya tak pernah tercatat sebagai pemenang.
Hal itu, kata Daeng Ancha, untuk melahirkan para tilatil quran yang baru.
"Kriterianya tidak pernah juara. Umur 17-35 tahun. Kita mau melahirkan generasi baru," jelas Daeng Ancha.
Sekadar diketahui, peserta dalam kegiatan MTQ ini berasal dari 7 kecamatan di Kabupaten Bulukumba.
PDIP mengontrol 3 kursi di DPRD Bulukumba.
Pijakan Keagamaan
Masyarakat Bulukumba telah bersentuhan dengan ajaran agama Islam sejak awal abad ke–17 Masehi yang diperkirakan tahun 1605 M.
Ajaran agama Islam ini dibawa oleh tiga ulama besar (waliyullah) dari Pulau Sumatra yang masing–masing bergelar Dato Tiro (Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar) dan Dato Pattimang (Luwu).
Ajaran agama Islam yang berintikan tasawwuf ini menumbuhkan kesadaran religius bagi penganutnya dan menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlaku zuhud, suci lahir batin, selamat dunia dan akhirat dalam kerangka tauhid "appasewang" (meng-Esa-kan Allah SWT).
Selain itu Terdapat Mesjid tertua ketiga di Sulawesi Selatan yang dinamakan Masjid Nurul Hilal Dato Tiro yang terletak di Kecamatan Bontotiro. (*)