Kecam Aksi Bom Bunuh Diri Makassar, Ketua Masika ICMI Sulsel Desak Polisi Ringkus Jaringan Teroris

Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Masika ICMI Sulsel Ardiansyah S Pawinru

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) ICMI Orwil Sulawesi Selatan ikut prihatin dan menyesalkan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Makassar.

Ketua MASIKA ICMI Sulsel, Ardiansyah S Pawinru, mengatakan insiden ini mencederai toleransi sebagai warga negara Indonesia.

Terkait dengan hal ini, Ardiansyah berharap Polisi bekerja secara profesional dan mengungkap identitas pelaku, motif, hingga meringkus para jaringan teroris. 

"Ini sangat memalukan dan meresahkan Makassar dan Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai kota yang sangat terbuka," kata Ardiansyah, Selasa (30/3/2021).

Masika ICMI Sulsel juga berharap masyarakat tidak terpancing dan tetap tenang dengan kejadian tragis ini, serta tidak memperkeruh suasana sulawesi selatan.

"Kita berharap kasus ini cepat terbuka dipublik, agar menjadi pembelajaran bagia masyarakat sulsel dalam konteks menjaga kedamaian sebagaimana nilai dari para orang tua serta adat bugis makassar yang terkenal dengan sipatuo, sipatekkeng sipakainge," tambahnya.

Update Kondisi Ketedral Pasca BOM

Meski diserang aksi bom bunuh diri pada Minggu (28/3/21) pagi, Gereja Katedral Makassar akan tetap menggelar perayaan Paskah atau hari Kebangkitan Yesus Kristus, pekan ini.

Paskah tahun 2021 jatuh pada 4 April.

Hal itu diungkapkan, Ketua Panitia Paskah Gereja Katedral 2021, Brilian Armando Laongan, usai menggelar rapat di Jl Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Selasa (30/3/2021) malam.

"Sesuai dengan hasil rapat tadi di dalam bersama pastor paroki dan juga dengan keuskupan, kita semua berpatokan bahwa jadwal yang sudah kita buat terkait pekan suci itu tetap berjalan seperti yang dijadwalkan," kata Brilian Armando Laongan.

Ia mempertegas, aksi bom bunuh diri yang terjadi Minggu kemarin, tidak mempengaruhi seluruh jadwal yang telah disusun.

"Jadi tidak ada satu jadwal ibadah yang dihilangkan," jelasnya.

Hal itu kata dia, juga didasari atas restu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang berkunjung ke Gereja Katedral, sehari pasca ledakan.

"Jadi kemarin menteri agama sudah datang dan dia memberikan instruksi kepada bapak uskup supaya dengan kejadian ini (bom bunuh diri) tidak membuat umat Katolik itu menjadi takut," ujar Brilian.

Halaman
12

Berita Terkini