Misalnya saja brand lokal tidak bisa masuk di mal kelas atas di mana tempat premium place-nya dikasih ke brand luar.
“Penting untuk menghadirkan produk lokal agar bisa bersaing dengan brand asing,” ucap Teten dalam keterangan, Senin (22/3/2021).
Ia menuturkan padahal kopi dengan brand lokal jauh lebih diminati daripada brand luar.
Selain itu, sepatu olahraga buatan anak muda Bandung pun terbukti masuk ke mal kelas atas di Tokyo.
"Ini harus ada keberanian dari pengelola mal kita untuk menghadirkan brand-brand lokal agar tidak kalah dengan brand besar," jelas MenkopUKM.
Bagi Teten, ini juga merupakan bagian dari kampanye produk lokal.
Karena, di dalam negeri banyak produk lokal yang kualitasnya lebih bagus dan harganya lebih murah, tapi brand image-nya kurang dibangun dengan baik. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit