TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebagai bentuk keseriusan mendukung produk lokal,
Nipah Mall akan menggelar UMKM Hunt.
Event tersebut akan berlangsung dengan protokol kesehatan di Upper Ground Nipah Mall selama 1 tahun, mulai 26 Maret 2021 hingga 26 Maret 2022.
Marketing and Communication Manager PT Kalla Inti Karsa, Jesse Rezky Mulia mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi puluhan UMKM melakukan submission.
Menurutnya, ada ratusan UMKM yang mendaftar.
"Mereka akan mendapatkan tempat di area Nipah seluas 1000 sqm untuk memperkenalkan produknya," katanya pada Tribun Timur, Rabu (24/3/2021).
Tak tanggung-tanggung, manajemen juga memberikan workshop dan program development bagi UMKM.
"Agar mereka benar-benar bisa siap untuk bersaing dan mampu merebut etalase utama sama seperti brand nasional bahkan internasional," bebernya.
Manajemen mall juga akan mengelola sebuah concept store yang akan diisi brand lokal dan umkm yang sudah go market.
Menurut Jesse, sebagaimana arah Presiden Jokowi untuk memanfaatkan seluas-luasnya pasar dalam negeri.
"Selaras dengan itu, perlu kita sadari salah satu hikmah dari pandemi ini mengajarkan banyak hal termasuk saling menopang satu sama lain," ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya serius dan konsisten untuk mengembalikan perputaran roda ekonomi dengan cara mengoptimalkan konsumsi dalam negeri.
"Dan potensi itu ada pada lokal brand serta UMKM," sebutnya.
Ia berharap, kesempatan dan peluang ini dibarengi dengan peningkatan kualitas produk dan harga kompetitif.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan persoalan brand lokal yang sulit bersaing dengan brand asing.
Menurutnya selama ini brand lokal yang bagus tidak diberi tempat ruang usaha.
Misalnya saja brand lokal tidak bisa masuk di mal kelas atas di mana tempat premium place-nya dikasih ke brand luar.
“Penting untuk menghadirkan produk lokal agar bisa bersaing dengan brand asing,” ucap Teten dalam keterangan, Senin (22/3/2021).
Ia menuturkan padahal kopi dengan brand lokal jauh lebih diminati daripada brand luar.
Selain itu, sepatu olahraga buatan anak muda Bandung pun terbukti masuk ke mal kelas atas di Tokyo.
"Ini harus ada keberanian dari pengelola mal kita untuk menghadirkan brand-brand lokal agar tidak kalah dengan brand besar," jelas MenkopUKM.
Bagi Teten, ini juga merupakan bagian dari kampanye produk lokal.
Karena, di dalam negeri banyak produk lokal yang kualitasnya lebih bagus dan harganya lebih murah, tapi brand image-nya kurang dibangun dengan baik. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit