Kami mengenakan biaya kepada bisnis untuk menyediakan layanan pelanggan di WhatsApp, bukan kepada pengguna umum.
Beberapa fitur berbelanja melibatkan Facebook agar bisnis dapat mengelola inventaris di seluruh jajaran aplikasi.
Kami menampilkan lebih banyak informasi secara langsung di WhatsApp agar pengguna dapat memilih apakah mereka bersedia berkomunikasi dengan bisnis atau tidak.
Selama masa ini, kami mengerti bahwa sebagian orang mungkin ingin mengetahui fitur apa yang ditawarkan oleh aplikasi lain.
Beberapa aplikasi mengklaim bahwa mereka tidak dapat melihat pesan pengguna. Perlu diketahui bahwa jika suatu aplikasi tidak menawarkan enkripsi end-to-end secara default, ini berarti aplikasi tersebut dapat membaca pesan Anda.
Aplikasi yang lain mengatakan bahwa mereka lebih baik karena mereka mengetahui lebih sedikit informasi daripada WhatsApp.
WhatsApp memiliki akses ke sebagian data terbatas agar dapat menyediakan layanan yang aman dan reliabel, yang kami yakini bahwa inilah yang dicari oleh pengguna dari layanan perpesanan.
Kami sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan dan akan terus mengembangkan cara-cara baru untuk memenuhi tanggung jawab tersebut dengan lebih sedikit informasi, bukan lebih banyak.
Kami sangat menghargai semua pihak yang telah membantu kami dalam mengatasi kekhawatiran ini dan kami selalu ada untuk menjawab pertanyaan apa pun. Kami belum berhenti membangun untuk tahun 2021 dan tidak sabar ingin membagikan lebih banyak lagi dalam waktu mendatang.
Pembaruan tersebut dikatakan akan memperjelas cara kerja perpesanan bisnis dan fitur-fitur bisnis di WhatsApp.
Misalnya, opsi bagi bisnis untuk memasang tombol di laman toko Facebook-nya yang bisa menghubungkan konsumennya untuk mengirim pesan ke bisnis tersebut di WhatsApp.
Ataupun, opsi penggunaan third-party hosting untuk WhatsApp Business API.
Selain itu pembaruan kebijakan ini tidak memengaruhi privasi pesan pribadi dengan teman dan keluarga
Pesan pribadi di WhatsApp tetap dan akan terus dilindungi oleh enkripsi end-to-end
Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan WhatsApp untuk berbagi data dengan Facebook
Manfaat bagi bisnis / organisasi skala kecil dan menengah
Pembaruan kebijakan ini akan terasa manfaatnya bagi pengusaha kecil dan menengah seperti Dea Valencia Budiarto, pemilik usaha Batik Kultur di Semarang.
Dari total penjualannya, 20% berasal dari WhatsApp Business, terutama selama pandemi di mana banyak konsumen Dea yang enggan mengunjungi toko untuk berbelanja pakaian.
Padahal, konsumen yang berusia lebih tua lebih nyaman berbelanja baju di toko. Mereka bisa mencoba bajunya, merasakan kainnya, dan mengecek detail motif batik yang mereka pilih. Dea berusaha memberikan layanan yang mirip dengan pengalaman toko melalui fitur WhatsApp Business seperti berkirim chat, video, foto, ataupun rekam suara.
Sementara, fitur-fitur seperti "pesan otomatis di luar jam kerja" membantunya menjawab pelanggan dengan lebih cepat dan sistematis. Tampilan WhatsApp yang sederhana juga berarti siapapun pelanggannya dapat dengan mudah memanfaatkan platform tersebut. Dengan demikian, Dea dapat menjaga kualitas pelayanan pelanggan walaupun dari jarak jauh, sembari tetap memastikan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 100 orang penjahit lokal.
Manfaat bagi bisnis / organisasi skala besar
WhatsApp Business API bermanfaat bagi organisasi dan perusahaan untuk melayani konsumen dalam skala besar dari jarak jauh. Ketika layanan tatap muka menjadi terbatas, perusahaan seperti Indosat Ooredoo menggunakan WhatsApp Business API untuk memudahkan konsumen dan calon pengguna mencari tahu info produk terbaru, mengisi pulsa, membayar tagihan, membeli paket data, dan bertanya langsung kepada tim Layanan Pelanggan Indosat.
"Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna WhatsApp tertinggi di dunia. Lewat akun WhatsApp resmi IM3 Ooredoo, pelanggan tak perlu lagi menunggu di telepon ataupun jam buka gerai terutama di saat keterbatasan situasi pandemi COVID-19 sekarang," ujar Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Ritesh Kumar Singh.
Tidak hanya itu, WhatsApp API juga membantu organisasi layanan masyarakat dan pemerintah seperti KOMINFO.
Sejak bulan Maret 2020, KOMINFO memiliki COVID-19 Hotline yang dapat diakses masyarakat melalui WhatsApp. Platform ini membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat seputar COVID-19, info protokol kesehatan, dan tips untuk tetap aman dan mencegah penyebaran virus.
Sebagian artikel ini tayang di tribun-timur.com dengan judul Whatsapp Jelaskan Isi Kebijakan Privasi Terkait Chat Pribadi, Sebut Aplikasi Lain Belum Tentu Aman