KLB Demokrat

Jhoni Allen Ungkap Alasan Sebenarnya KLB Demokrat Versi Moeldoko Digelar, SBY dan Mahkamah Diseret

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jhoni Allen ungkap alasan sebenarnya KLB Demokrat versi Moeldoko digelar, SBY dan Mahkamah Partai Demokrat diseret

Selain itu hadir pula ormas Cendikiawan Muda Muslim Indonesia (CMMI) dan Macan Asia Jaya.

Ketua DPP CMMI Anhar Tanjung menyayangkan atas sikap Moeldoko yang telah bersedia menjadi ketua umum Partai Demokrat versi KLB.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Moeldoko tersebut dapat berpotensi merusak demokrasi. 

"Apa yang dilakukan Pak Moeldoko melalui KLB inkonstitusional, berpotensi memecah belah anak bangsa, merusak demokrasi dan ini harus kita lawan," kata Ketua DPP CMMI Anhar Tanjung, dilansir Kompas.com.

Wakil Ketua Macan Asia Jaya Couberthein Karamoy turut menyayangkan KLB oleh kubu kontra-AHY di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Ia menilai KLB merupakan kegiatan yang tidak bermartabat dan tidak sesuai kaidah demokrasi.

"Kami juga sangat khawatir iklim investasi menurun akibat kegaduhan yang dilakukan Moeldoko cs, karena itu kami meminta dengan sangat kepada Presiden untuk memecat KSP Moeldoko," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, KLB yang telah berlangsung pada Jumat (5/3/2021) diagendakan untuk memutuskan nama calon pimpinan atau ketua umum Partai Demokrat.

KLB akhirnya menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.

Setelah disepakati, Majelis Sidang KLB menghubungi Moeldoko via telepon.

"Walaupun sudah memberikan kepercayaan kepada saya, tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujar Moeldoko diwartakan oleh Tribunmedan.com.

Kemudian para peserta KLB menyatakan serius untuk mendukung, sehingga Moledoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ungkap mantan Panglima TNI tersebut.

(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi/Reza Deni) (Tribunmedan.com/Muhammad Fadli Taradifa) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jhoni Allen Marbun Sebut SBY Mengamputasi Demokrasi di Demokrat, Mengambil Hak Para Kader

Berita Terkini