GothamChess Jadi Bukti Kejamnya Netizen Indonesia, Kini Akun Twitter dan IG Levy Rozman Jadi Privat

Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

akun media sosial GothamCess sempat dirundung warganet Indonesia setelah pemberitaan pertandingan Levy dan ayahnya semakin gencar.

"Hidup Levy udah enggak tenang, biarlah semua berakhir," tulis Ali.

Pihak Chess.com sendiri telah menjelaskan bahwa pemblokiran akun Dewa_Kipas bukan dikarenakan oleh laporan massal pendukung GothamChess, seperti yang diduga oleh netizen Indonesia, melainkan setelah adanya peninjauan internal.

Galaknya komentar warganet Indonesia

Berbicara soal "galaknya" warganet Indonesia, akun GothamChess bukanlah satu-satunya yang terkena imbas. Baru-baru ini, akun Instagram resmi Microsoft juga menutup kolom komentar.
Hal ini sangat jarang dilakukan, terutama bagi merek sekelas Microsoft.

Microsoft tidak menjelaskan alasan penutupan kolom komentar. Kuat dugaan, penutupan dilakukan setelah banyak warganet Indonesia membanjiri komentar negatif di beberapa unggahan akun Microsoft.

Kemarahan warganet bersumber dari laporan terbaru Microsoft tentang Digital Civility Index (DCI) yang mengukur tingkat kesopanan pegguna internet di dunia maya. Dalam laporan tersebut, indeks kesopanan pengguna internet Indonesia dinilai rendah di tingkat global.

Banyak komentar berbahasa Indonesia berisi umpatan dan kata kasar, seolah-olah "membenarkan" survei yang dipublikasi Microsoft.

Tangkapan layar di kolom komentar salah satu unggahan Microsoft lainnya yang dibanjiri komentar negatif berbahasa Indonesia.(Instagram/@microsoft)

Dalam survei tersebut, Indonesia menempati urutan ke-29 dari 32 negara. Artinya, Indonesia masuk sebagai salah satu negara dengan tingkat kesopanan digital yang tergolong rendah di dunia. Bahkan, di kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di urutan terbawah.

Baca juga: Tingkat Kesopanan Orang Indonesia di Internet Paling Buruk Se-Asia Tenggara

Terlepas dari hasil survei Microsoft, perilaku warganet Indonesia yang kerap menyampaikan komentar dengan cara kurang tepat sejatinya mudah ditemui di media sosial. Bahkan, hal ini dirasakan langsung oleh pengelola akun media sosial.

"Banyak yang kasar sebenarnya, karena kadang sudah berusaha bikin konten, tapi ngatainnya suka sembarangan," aku Chika, salah satu admin akun media sosial sebuah startup.

Chika menambahkan, terkadang ada pula komentar kritik yang disampaikan dengan sopan.
Hal yang sama juga dirasakan oleh salah satu admin akun media sosial salah satu media di Indonesia, yang enggan disebutkan namanya.

Dia mengatakan bahwa serbuan komentar negatif kerap membanjiri postingan berita kontroversial, seperti pertikaian selebriti atau tokoh publik lain.

Halaman
123

Berita Terkini