Danny Pomanto

Danny Pomanto Imbau Warga Berhenti Bully Nurdin Abdullah: Belum Tentu Kau Selamat

Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto

TRIBUNTIMUR.COM - “Jangan kita membully orang yang kena musibah. Karena belum tentu kau juga selamat”.

Demikian pernyataan Wali Kota Makassar Danny Pomanto terkait banyaknya pernyataan negatif terhadap Gubernur Sulsel non aktif Prof Dr Nurdin Abdullah yang kini ditahan oleh KPK.

Danny mengatakan, masyarakat sebaiknya mendoakan Nurdin Abdullah yang terkena musibah. Sebagai warga Muslim, wajib hukumnya itu.

Danny berharap Nurdin mampu menjalani musibah ini dengan tabah dan seluruh keluarga diberi kekuatan menghadapinya.

"Belum tentu juga kita lolos dari musibah, sekali lagi itu. Kewajiban kita secara moral, kultural dan agama, kita harus mensupport moral beliau agar tetap kuat dan tabah menghadapi ini. Persoalan hukum itu persoalan lain, ini moral," jelasnya.

Ia mencontohkan, dirinya pernah dilaporkan dengan 47 jenis tuduhan. Padahal, ia tak tahu sama sekali soal hal itu.

Namun karena merasa tak bersalah, Danny selalu lolos. Yang melaporkannya malah yang menjadi pelaku.

Dari kasus ini, lanjutnya, harus menjadi pembelajaran untuk semua. Utamanya bagi pegawai di Pemkot Makassar.

Saat ini ada kasus Bansos Covid-19 yang tengah bergulir di kepolisian. Ia mendukung agar kasus ini diusut tuntas.

"Saya juga akan usut lewat inspektorat. Karena ini sudah menjadi tanggung jawab saya. Mulai dari cut off, kebetulan juga BPK sudah masuk," sebutnya.

16 Pejabat Plt

Di hari pertama berkantor di Balaikota Makassar, Danny Pomanto dan wakilnya Fatma Rusdi, mengumpulkan semua pejabat OPD lingkup Pemkot Makassar.

"Pengarahan ini sifatnya terbuka, biarlah rakyat turut menyaksikan," ujar Danny di awal arahan.

Dalam rapat pengarahan ini, Danny menunjuk 16 pejabat pelaksana tugas (Plt) lingkup Pemerintah Kota Makassar. Mereka yang diganti adalah Plt yang durasinya telah berakhir sejak 28 Februari lalu.

"Guna mempercepat kerja-kerja pemerintahan, perlu segera dilakukan pengisian kekosongan jabatan, tidak ada dendam politik, yang ada disini kerja kerja. Kalaupun ada pergantian itu hal yang wajar, bukan karena dendam, namun ada konsekuensi moral dan akhlak," kata Danny.

Halaman
12

Berita Terkini