Penembakan Cengkareng

Bripka CS Alami Hal Mengerikan Usai Tembak Mati Anggota TNI dan 2 Orang Lain Cafe di Cengkareng

Editor: Rasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ASTAGA Bripka CS Alami Hal Mengerikan Usai Tembak Mati Anggota TNI dan 2 Orang Lain Cafe di Cengkareng

TRIBUN-TIMUR.COM -  Duh Kabar Buruk untuk Bripka CS usai Tembak Mati anggota TNI dan dua pegawai cafe di Cengkareng Kamis (25/2/2021). Dia mengalami hal Mengerikan.

Anggota kepolisia itu alami hal mengerikan usai menghilangkan nyawa tiga orang dan satu terluka.

Berdasarkan maklumat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut dia terancam pemecatan tak hormat serta tidak akan mendapatkan uang pensiun. 

Selain itu, dia akan menghadapi masalah hukum dan terancam dipenjara karena kasus pembunuhan.  

Diduga, saat penembakan terjadi, Bripka CS sedang mabuk dan sempat cekcok dengan pegawai kafe, FSS dan M.

Kini, Bripka CS ditetapkan jadi tersangka oleh jajaran Ditkrimum Polda Metro Jaya.

Bripka CS yang kini sudah mendekam di sel tahanan dijerat pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Tuntutan Keluarga

Salah satu keluarga korban penembakan berstatus pegawai kafe, Marupa Rumahorbo menyesalkan penembakan tersebut. 

Akibat kejadian tersebut, dia kehilangan menantunya, Doran Manik (39) yang bekerja sebagai kasir kafe lokasi penembakan.

Ditemui di RS Polri Kramat Jati saat proses pengambilan jenazah Doran, Marupa tidak hanya berharap Bripka CS mendapat hukuman setimpal.

"Cuma saya minta agar anak diperhatikan. Karena korban adalah tumpuhan keluarga. Kalau bapaknya meninggal anaknya mau makan apa? Perlu (biaya) sekolah," kata Marupa di RS Polri Kramat Jati, Kamis (25/2/2021).

Pratu RS, prajurit Kostrad yang tewas ditembak Bripka CS di kafe kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. (istimewa/tribunnews)
Bukan tanpa sebab, Doran merupakan tulang punggung keluarga meninggalkan dua anak laki-laki dan satu perempuan yang seluruhnya masih kecil.

Anak laki-laki tertua Doran yang tercatat siswa kelas 5 SD berusia 11 tahun, kedua berusia 9 tahun, sementara anak perempuan berusia 2 tahun.

"Makanya saya harap siapa pun yang melakukan (penembakan) ini agar tanggung jawab menyekolahkan anak-anaknya, itu permintaan keluarga," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini