KKB

TNI Langsung Balas Setelah Prada Ginanjar Gugur, 3 KKB Papua Tewas Terpergok Hendak Curi Senjata

Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI TNI AD - Setelah Prada Ginanjar tewas karena serangan KKB Papua Intan Jaya, pasukan TNI tak tinggal diam

TRIBUN-TIMUR.COM - Personel TNI kehilangan putra terbaiknya akibat serangan kelompok separatis KKB Papua Intan Jaya.

Prada Ginanjar gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya Papua.

Setelah Prada Ginanjar gugur, TNI berhasil menciduk tiga anggota KKB yang ingin mencuri senjata.

Ketiga anggota KKB ini tertembak karena melakukan perlawanan.

Kelompok separatis KKB Intan Jaya Papua kini perang dengan TNI.

Untuk kesekian kalinya, TNI AD harus kehilangan putra terbaiknya.

Duka buta Bumi Pertiwi.

Prada Ginanjar meninggal usai terjadinya kontak tembak antara anggota Batalyon Infanteri Raider 400/BR dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Insiden ini terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021).

Dikutip dari Kompas.id, Asisten Operasi Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Brigadir Jenderal TNI Suswatyo mengatakan, kontak tembak di Kampung Mamba terjadi pukul 08.20 WIT.

Dalam peristiwa itu, Prada Ginanjar diketahui terkena tembakan KKB di bagian perut.

”Kondisi Ginanjar kritis setelah terkena tembakan di perut. Setelah mendapatkan perawatan, nyawa korban tidak tertolong dan gugur dalam tugas,” kata Suswatyo saat dihubungi dari Jayapura.

Suswatyo mengungkapkan jenazah Prada Ginanjar sudah dievakusai dengan  dengan helikopter Bell Penerbad dari Sugapa dan tiba di lapangan bola Mako Brigif Raider 20/3/IJK Kostrad di Timika pada pukul 09.35 WIT.

”Jenazah almarhum langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat saat helikopter tiba di Timika. Saat ini, jenazahnya telah disemayamkan di Markas Batalyon Infanteri 754/ENK,” ujar Suswatyo.

Jenazah almarhum dipulangkan menggunakan pesawat udara ke kampung halamannya di Jawa Barat pada Selasa (16/2/2021) hari ini.

Sementara itu Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), Sebby Sambom saat dihubungi Kompas, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas insiden kontak tembak di Kampung Mamba pada Senin pagi kemarin.

Serangan dipimpin oleh Sabinus Waker.

Sebelumnya, Komandan Distrik Militer 1705/Nabire Letnan Kolonel Inf Benny Wahyudi mengatakan, sekitar 300 personel anggota TNI AD yang berada di Intan Jaya menjamin keamanan masyarakat dari ancaman serangan KKB.

”Anggota TNI di sana telah membuat perimeter untuk pengamanan wilayah Distrik Sugapa. Kami menjamin pelayanan publik di Intan Jaya kembali terlaksana seperti biasa,” kata Benny.

Tiga anggota KKB tewas

Pasca gugurnya Prada Ginanjar, prajurit TNI langsung bergerak cepat memburu anggota KKB Papua.

Hasilnya tiga anggota KKB tewas dalam perburuan tersebut.

Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan personel TNI di lapangan berhasil menewaskan tiga anggota KKB yang berusaha merampas senjata milik aparat.

Kejadian tersebut terjadi di Puskesmas Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2/2021).

Dia menjelaskan, saat tim TNI yang tengah melakukan pengejaran pelaku penembakan terhadap Prada Ginanjar Arianda, anggota Satgas Yonif R 400/BR, memeriksa satu orang laki-laki.

"Saat pemeriksaan, orang tersebut (yang kemudian diketahui bernama Janius Bagau) tiba-tiba melarikan diri dengan meloncat ke jurang. Tim terpaksa menembaknya setelah tembakan peringatan dan seruan untuk kembali tidak diindahkan," ujar Suriastawa, melalui keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).

Saat itu, kata Suriastawa, personel TNI menembak pria tersebut di bagian lengan tetapi pelaku dapat kabur karena lompat ke dalam jurang.

Tak lama berselang, sambung Suriastawa, personel memperoleh informasi dari warga adanya seorang warga dengan luka tembak dibawa ke Puskesmas oleh kepastoran gereja dan beberapa orang masyarakat lainnya.

"Setelah dilakukan pengecekan dan dicocokkan dengan KTP yang didapatkan saat pemeriksaan, dipastikan orang tersebut adalah Janius Bagau salah satu anggota KKB yang sering melakukan aksi teror di Sugapa dan menjadi salah satu penandatangan surat pernyataan perang kepada TNI Polri beberapa waktu yang lalu," katanya memaparkan.

Dikutip dari Kompas.com, Suriaswata menambahkan, saat mendapat perawatan di Puskesmas Sugapa, Janius Bagau didatangi oleh dua orang rekannya yang diketahui bernama Januarius Sani, dan Justinus Bagau.

"Ketiganya berusaha melarikan diri, menyerang dan berusaha merampas senjata dari aparat gabungan TNI - Polri yang berjaga di Puskesmas. Dengan sigap aparat melumpuhkan ketiga orang itu hingga tewas," kata dia menegaskan.

Suriaswata memastikan, ketiga pria yang tewas itu sebagai anggota dari KKB yang selama ini sering melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan di Sugapa.

“Janius Bagau dan Januarius Sani keduanya turut menandatangani surat pernyataan perang kepada TNI Polri yang beberapa waktu yang lalu," kata Suriastawa.(*)

Berita Terkini