TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda dipertemukan di kantor Camat Ujung Tanah, Jl Sabutung Timur, Kota Makassar, Senin (15/2/2021) siang.
Pertemuan yang berlangsung hingga sore itu, membahas tawuran atau perang kelompok yang melibatkan warga Cambayya dan Barukang, Jumat pekan lalu.
Perang yang sudah kali ke lima terjadi di awal tahun 2021 ini.
Hadir dalam pertemuan kesekian kalinya itu, Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Muhammad Kadarislam Kasim dan Camat Ujung Tanah, Andi Unru serta Kapolsek Kompol Ridwan Saenong dan Danramil Mayor Inf Dewa Putu.
"Jadi ini sudah pertemuan kesekian kalinya, saya tidak tahu sudah ke berapa kali," kata Camat Ujung Tanah, Andi Unru dikonfirmasi tribun.
Menurut Andi Unru, dalam pertemuan yang menghadirkan tokoh masyarakat dan pemuda Cambayya dan Barukang itu, diperoleh kesepakatan damai.
Namun, kata dia, warga masih kerap terpancing oleh isu-isu provokatif dari luar.
"Jadi, Alhamdulillah, semua ada kesepakatan damai. Cuman memang, mereka merasa bahwa ada pihak-pihak luar yang sering memprovokasi," ujarnya.
Provokasi yang dimaksud Andi Unru, yaitu adanya oknum yang menebar isu melalui media sosial dan langsung dari kuping ke kuping.
"Misalnya dia lempar isu, bahwa kolompok warga ini mau menyerang, dan lain-lain," ungkap Andi Unru.
Hasil pertemuan itu, lanjut dia akan dibahas lagi ke tingkat kelurahan hingga RT/RW.
Tujuannya, menyentuh lapisan tingkat bawah masyarakat.
"Jadi kita akan lakukan lagi pertemuan di tingkat kelurahan sampai RT di lorong-lorong. Tujuannya agar lebih menyentuh lagi ke anak-anak kita yang remaja," terang Andi Unru.
Selain itu kata dia, pertemuan di tingkat RT nantinya, juga akan mengulik penyebab tawuran dan kemauan remaja dan pemuda yang kerap terlibat tawuran.
"Dan kita ini memang mau tahu, apa sih penyebabnya mereka tawuran, ada masalah apa sebenarnya," bebernya.
Rencananya kata, Andi Unru, juga akan dibangun pos pengamanan di sekitar lokasi tawuran yang melibatkan kelompok warga Cambayya dan Barukang.
Sekedari diketahui, perang kelompok yang terjadi Jumat pekan lalu itu, mengakibatkan seorang polisi terkena anak panah busur dan satu kios pakaian terbakar dilempari molotov.